Friday, December 2, 2011

Pasien yang datang justru dikutuk Si Tukang Khua-mia!

Pengakuan Harun Jusuf, Mantan Tukang Khua-mia:

 ”Pasien yang datang justru dikutuk Si Tukang Khua-mia!”
 Harun Jusuf, mantan tukang kwamia yang namanya pernah sangat ngetop di kalangan etnis Tionghoa
 ini,
 berpenampilan sederhana. Ditemani Acu, istrinya,
 Harun Yusuf
 menjawab serta membuka semua rahasia kwamia secara
 blak-blakan.
 Iapun mengaku sedang menyiapkan sebuah tulisan
 untuk
 diterbitkan menjadi sebuah buku mengenai perjalanan
 hidupnya
 dari Tukang Kwamia menjadi Anak Tuhan Yesus.

 TANYA: Bapak sangat dikenal sebagai tukang kwamia
 di kalangan etnis
 Tionghoa. Apa yang Bapak lakukan setiap kali pasien
 datang?
 JAWAB: Begini. Tak semua pasien yang datang
 diterima. Tetapi,
 harus saya uji dulu. Maksudnya ialah saya tanyakan
 tanggal
 lahirnya lengkap dengan jam kelahirannya. Lalu
 didaftar, tunggu, antri
 dan jam berapa bisa diterima.

 TANYA: Maksud Bapak?
 JAWAB: Dari tanggal lahirnya, kita harus bikin
 Pek Jie. Pek Jie ialah sebuah daftar di mana kita
 dapat menghitung
 dengan mengutak atik angka berdasarkan tanggal
 lahir sehingga
 menghasilkan sebuah angka. Jam, tanggal, bulan,
 tahun kelahiran
 diterjemahkan dalam dua huruf. Angka ini disebut
 Bintang (“Xing”).
 Nah, dari sinilah nasib manusia berjalan sesuai
 dengan apa yang sudah
 ditentukan oleh Pek Jie.

 TANYA: Dan, ternyata memang tepat?
 JAWAB: Saya jamin 90% tepat, karena memang sudah
 diuji. Jadi, saya
 menerima pasien tak sembarangan. Jika menurut
 perhitungan berdasarkan
 masa lalunya, kapan menikahnya, kapan punya
 anaknya, sudah 90 % tepat
 barulah saya jadikan pasien. Tetapi, kalau kurang
 dari segitu tak mau
 saya jadikan pasien. Bisa saja saya katakan bahwa
 tanggal lahir yang
 diberikan kepada saya itu salah tanggalnya, karena
 orangtuanya memang
 salah mencatatnya.

 TANYA: Benarkah seseorang yang datang minta
 dikwamia, rohnya sudah
 dikuasai terlebih dulu ?
 JAWAB: Ya, benar. Rohnya sudah
 berada di dalam cengkeraman roh yang saya pelihara.
 Sejak itu roh
 pasien harus tunduk pada roh saya apapun yang saya
 perintahkan.
 Misalnya saya ramalkan bahwa orang itu akan
 bercerai, maka rohnya
 tunduk 100% dan dia pasti akan bercerai!
 Padahal sebenarnya belum tentu ia akan bercerai.
 Roh kamilah yang
 justru menakdirkan, merencanakan semuanya itu. Ini,
 yang saya pikir
 paling tepat. Makanya, tukang kwamia yang makin
 jitu, makin
 berbahaya, berarti yang dipeliharanya makin hebat.
 Bekingnya makin
 hebat.

 TANYA: Kalau begitu, kutukan itu datangnya justru
 dari si tukang
 kwamia kepada si pasien?
 JAWAB: Ya, betul, secara tak sadar, ya! Saya
 dipakai oleh roh yang
 ada dalam diri saya untuk mengutuk manusia atau
 pasien yang datang!
 Dengan begitu setiap pasien berada dalam cengkraman
 kami. Melalui
 mulut kami, tukang kwamia keluar kutukan-kutukan
 yang harus
 dijalankan secara tak sadar oleh si roh pasien itu.
 Misalnya, jika
 dikutuk bahwa tahun depan ia akan disikat orang
 perusahaannya, biar
 bagaimana hati-hatipun perusahaannya pasti akan
 disikat orang lain.
 Mengapa? Karena rohnya sudah sepenuhnya tunduk
 kepada roh kami si
 tukang kwamia!

 TANYA: Bagaimana pandangan Bapak jika ada orang
 Kristen yang masih
 datang untuk dikwamia atau diramalkan kehidupannya?
 JAWAB: Orang Kristen yang pergi ke tukang kwamia?
 Oh, banyak. Banyak
 sekali. Dulu, sebelum saya bertobat, sudah bukan
 rahasia lagi jika di
 antara sekian banyak pasien saya, banyak yang
 beragama Kristen. Cuma,
 setelah saya bertobat, saya ingin memberitahukan
 kepada
 mereka untuk menghentikan hal tersebut. Sebab, jika
 masih tetap
 percaya atau pergi ke tukang kwamia, nasib mereka
 sudah tak ada di
 tangan Tuhan lagi. Ia harus tunduk atau menuruti
 kepada
 ramalan-ramalan yang dia pegang. Setelah saya
 bertobat, saya membaca
 Firman Tuhan dalam Roma 6 : 16 . Kepada siapa kita
 taat, kita
 menjadi hambanya. Nah, jika orang Kristen masih
 pergi dan percaya
 kepada tukang kwamia, ia menjadi hamba dari roh
 tukang kwamia.
 Menjadi hamba roh tukang kwamia, pasti ada imbalan
 atau tumbal yang
 harus dibayar. Ingin diramal baik, sudah tentu tak
 gratis. Jadi,
 harus ada bayarannya dan bayarannya mahal yaitu
 nyawa salah seorang
 keluarga kita. Seperti yang dulu pernah saya alami.
 Dua orang anak saya
 meninggal dunia.

 TANYA: Jadi, tumbal adalah suatu keharusan jika
 kita meminta sesuatu
 kepada tukang kwamia?
 JAWAB: Di dunia mana ada yang gratis, kecuali ASI,
 air susu ibu yang
 kita minum. Kita pinjam uang kepada bank. Tak
 mungkin bank memberi
 secara gratis. Kita harus membayar bunganya, bukan?
 Kita pinjam uang
 sama teman. Namanya hutang, bukan? Kecuali dari
 orangtua kita. Di
 alam roh juga begitu. Harus ada harga yang harus
 dibayar. Karena itu,
 jika memperoleh hasil, maka hasil itu harus jelas,
 apakah dari Tuhan
 atau bukan. Jika dari Tuhan, maka Ia akan memberi
 tanpa imbalan.
 Gratis! Misalnya Ia menciptakan matahari. Orang
 jahatpun bisa
 menikmati sinar matahari. Begitu pula dengan air.
 Air, Tuhan berikan
 secara gratis. Kalau kita harus membeli air, itu
 karena kita harus
 membayar ongkos pembuatan air. Airnya kan gratis.

 TANYA: Menurut orang Tionghoa yang kokoh memegang
 tradisi lamanya,
 peranan Shio sangat penting dalam perjalanan
 hidupnya. Bagaimana
 sebenarnya hal itu?
 JAWAB: Karena tradisi yang turun-temurun, watak
 manusia sudah tak
 berfungsi sebagai watak manusia yang sebenarnya.
 Sifat dan watak
 manusia sudah seperti berubah menjadi sifat dan
 watak binatang. Hal
 ini terjadi karena sejak zaman dulu, orang Timur
 sudah ditaklukan
 oleh gambaran hewan dalam Shio-shio itu.
 Mau tahu artinya Shio? Shio artinya persis atau
 sama dengan! Siapa
 yang bisa mengutuki anak kita, kalau bukan
 orangtuanya? Melalui shio
 itu akhirnya kuasa jahat itu, memakai mulut
 orangtua supaya mengutuki
 anaknya!

 TANYA: Jadi, kalau begitu tak ada shio yang baik?
 JAWAB: Mana ada ! Nasib binatang mana ada yang
 bagus. Kelinci artinya
 playboy. Rumah tangga bakal hancur.
 Naga, artinya kesombongan. Ular artinya licik.
 Tikus merusak, kerbau
 bodoh, macan sadis atau buas, kuda diperbudak atau
 ditunggangi orang.
 Kambing, kebangetan atau “awban” atau berjiwa
 pemberontak, monyet
 nakal. Apa saja berani dia coba. Ayam jadi santapan
 orang banyak,
 anjing tak bisa membedakan. Jika dipelihara
 perampok, dia akan
 membela perampok atau majikannya saat melawan
 polisi. Tak mungkin dia
 membela polisi saat itu, bukan? Babi? Huh! Dia kan
 binatang jorok.
 Selalu kembali ke tempat yang kotor dan nasibnya
 selalu berakhir di
 tempat pembantaian.

 TANYA: Kalau dengan horoskop?
 JAWAB: Nah, di dunia Barat, dikutuki melalui
 horoskop yang mengambil
 sifat-sifat binatang. Manusia sudah berada dalam
 perangkap iblis dan
 iblis sudah berkeliaran di dunia ini dan
 mempengaruhi manusia agar
 jiwanya tidak seperti manusia melainkan berjiwa dan
 bersifat seperti
 binatang. Ajaran manusia membunuh, merampok,
 memperkosa. Kita lihat
 anak membunuh orangtuanya, ayah memperkosa anaknya,
 jiwanya sudah
 seperti binatang.

 Pesan :

 So guys, jangan percaya & coba2 lihat ramalan u/
 hindari adanya celah dosa.
 Percaya pada Tuhan and DO ALL THE BEST IN OUR LIFE
 FOR GOD’S GLORY.

God Bless You.

No comments:

Post a Comment