Pengakuan Harun Jusuf, Mantan Tukang Khua-mia:
”Pasien yang datang justru dikutuk Si Tukang Khua-mia!”
Harun Jusuf, mantan tukang kwamia yang namanya pernah sangat ngetop di kalangan etnis Tionghoa
ini,
berpenampilan sederhana. Ditemani Acu, istrinya,
Harun Yusuf
menjawab serta membuka semua rahasia kwamia secara
blak-blakan.
Iapun mengaku sedang menyiapkan sebuah tulisan
untuk
diterbitkan menjadi sebuah buku mengenai perjalanan
hidupnya
dari Tukang Kwamia menjadi Anak Tuhan Yesus.
TANYA: Bapak sangat dikenal sebagai tukang kwamia
di kalangan etnis
Tionghoa. Apa yang Bapak lakukan setiap kali pasien
datang?
JAWAB: Begini. Tak semua pasien yang datang
diterima. Tetapi,
harus saya uji dulu. Maksudnya ialah saya tanyakan
tanggal
lahirnya lengkap dengan jam kelahirannya. Lalu
didaftar, tunggu, antri
dan jam berapa bisa diterima.
TANYA: Maksud Bapak?
JAWAB: Dari tanggal lahirnya, kita harus bikin
Pek Jie. Pek Jie ialah sebuah daftar di mana kita
dapat menghitung
dengan mengutak atik angka berdasarkan tanggal
lahir sehingga
menghasilkan sebuah angka. Jam, tanggal, bulan,
tahun kelahiran
diterjemahkan dalam dua huruf. Angka ini disebut
Bintang (“Xing”).
Nah, dari sinilah nasib manusia berjalan sesuai
dengan apa yang sudah
ditentukan oleh Pek Jie.
TANYA: Dan, ternyata memang tepat?
JAWAB: Saya jamin 90% tepat, karena memang sudah
diuji. Jadi, saya
menerima pasien tak sembarangan. Jika menurut
perhitungan berdasarkan
masa lalunya, kapan menikahnya, kapan punya
anaknya, sudah 90 % tepat
barulah saya jadikan pasien. Tetapi, kalau kurang
dari segitu tak mau
saya jadikan pasien. Bisa saja saya katakan bahwa
tanggal lahir yang
diberikan kepada saya itu salah tanggalnya, karena
orangtuanya memang
salah mencatatnya.
ini,
berpenampilan sederhana. Ditemani Acu, istrinya,
Harun Yusuf
menjawab serta membuka semua rahasia kwamia secara
blak-blakan.
Iapun mengaku sedang menyiapkan sebuah tulisan
untuk
diterbitkan menjadi sebuah buku mengenai perjalanan
hidupnya
dari Tukang Kwamia menjadi Anak Tuhan Yesus.
TANYA: Bapak sangat dikenal sebagai tukang kwamia
di kalangan etnis
Tionghoa. Apa yang Bapak lakukan setiap kali pasien
datang?
JAWAB: Begini. Tak semua pasien yang datang
diterima. Tetapi,
harus saya uji dulu. Maksudnya ialah saya tanyakan
tanggal
lahirnya lengkap dengan jam kelahirannya. Lalu
didaftar, tunggu, antri
dan jam berapa bisa diterima.
TANYA: Maksud Bapak?
JAWAB: Dari tanggal lahirnya, kita harus bikin
Pek Jie. Pek Jie ialah sebuah daftar di mana kita
dapat menghitung
dengan mengutak atik angka berdasarkan tanggal
lahir sehingga
menghasilkan sebuah angka. Jam, tanggal, bulan,
tahun kelahiran
diterjemahkan dalam dua huruf. Angka ini disebut
Bintang (“Xing”).
Nah, dari sinilah nasib manusia berjalan sesuai
dengan apa yang sudah
ditentukan oleh Pek Jie.
TANYA: Dan, ternyata memang tepat?
JAWAB: Saya jamin 90% tepat, karena memang sudah
diuji. Jadi, saya
menerima pasien tak sembarangan. Jika menurut
perhitungan berdasarkan
masa lalunya, kapan menikahnya, kapan punya
anaknya, sudah 90 % tepat
barulah saya jadikan pasien. Tetapi, kalau kurang
dari segitu tak mau
saya jadikan pasien. Bisa saja saya katakan bahwa
tanggal lahir yang
diberikan kepada saya itu salah tanggalnya, karena
orangtuanya memang
salah mencatatnya.
TANYA: Benarkah seseorang yang datang minta
dikwamia, rohnya sudah
dikuasai terlebih dulu ?
JAWAB: Ya, benar. Rohnya sudah
berada di dalam cengkeraman roh yang saya pelihara.
Sejak itu roh
pasien harus tunduk pada roh saya apapun yang saya
perintahkan.
Misalnya saya ramalkan bahwa orang itu akan
bercerai, maka rohnya
tunduk 100% dan dia pasti akan bercerai!
Padahal sebenarnya belum tentu ia akan bercerai.
Roh kamilah yang
justru menakdirkan, merencanakan semuanya itu. Ini,
yang saya pikir
paling tepat. Makanya, tukang kwamia yang makin
jitu, makin
berbahaya, berarti yang dipeliharanya makin hebat.
Bekingnya makin
hebat.
TANYA: Kalau begitu, kutukan itu datangnya justru
dari si tukang
kwamia kepada si pasien?
JAWAB: Ya, betul, secara tak sadar, ya! Saya
dipakai oleh roh yang
ada dalam diri saya untuk mengutuk manusia atau
pasien yang datang!
Dengan begitu setiap pasien berada dalam cengkraman
kami. Melalui
mulut kami, tukang kwamia keluar kutukan-kutukan
yang harus
dijalankan secara tak sadar oleh si roh pasien itu.
Misalnya, jika
dikutuk bahwa tahun depan ia akan disikat orang
perusahaannya, biar
bagaimana hati-hatipun perusahaannya pasti akan
disikat orang lain.
Mengapa? Karena rohnya sudah sepenuhnya tunduk
kepada roh kami si
tukang kwamia!
TANYA: Bagaimana pandangan Bapak jika ada orang
Kristen yang masih
datang untuk dikwamia atau diramalkan kehidupannya?
JAWAB: Orang Kristen yang pergi ke tukang kwamia?
Oh, banyak. Banyak
sekali. Dulu, sebelum saya bertobat, sudah bukan
rahasia lagi jika di
antara sekian banyak pasien saya, banyak yang
beragama Kristen. Cuma,
setelah saya bertobat, saya ingin memberitahukan
kepada
mereka untuk menghentikan hal tersebut. Sebab, jika
masih tetap
percaya atau pergi ke tukang kwamia, nasib mereka
sudah tak ada di
tangan Tuhan lagi. Ia harus tunduk atau menuruti
kepada
ramalan-ramalan yang dia pegang. Setelah saya
bertobat, saya membaca
Firman Tuhan dalam Roma 6 : 16 . Kepada siapa kita
taat, kita
menjadi hambanya. Nah, jika orang Kristen masih
pergi dan percaya
kepada tukang kwamia, ia menjadi hamba dari roh
tukang kwamia.
Menjadi hamba roh tukang kwamia, pasti ada imbalan
atau tumbal yang
harus dibayar. Ingin diramal baik, sudah tentu tak
gratis. Jadi,
harus ada bayarannya dan bayarannya mahal yaitu
nyawa salah seorang
keluarga kita. Seperti yang dulu pernah saya alami.
Dua orang anak saya
meninggal dunia.
TANYA: Jadi, tumbal adalah suatu keharusan jika
kita meminta sesuatu
kepada tukang kwamia?
JAWAB: Di dunia mana ada yang gratis, kecuali ASI,
air susu ibu yang
kita minum. Kita pinjam uang kepada bank. Tak
mungkin bank memberi
secara gratis. Kita harus membayar bunganya, bukan?
Kita pinjam uang
sama teman. Namanya hutang, bukan? Kecuali dari
orangtua kita. Di
alam roh juga begitu. Harus ada harga yang harus
dibayar. Karena itu,
jika memperoleh hasil, maka hasil itu harus jelas,
apakah dari Tuhan
atau bukan. Jika dari Tuhan, maka Ia akan memberi
tanpa imbalan.
Gratis! Misalnya Ia menciptakan matahari. Orang
jahatpun bisa
menikmati sinar matahari. Begitu pula dengan air.
Air, Tuhan berikan
secara gratis. Kalau kita harus membeli air, itu
karena kita harus
membayar ongkos pembuatan air. Airnya kan gratis.
TANYA: Menurut orang Tionghoa yang kokoh memegang
tradisi lamanya,
peranan Shio sangat penting dalam perjalanan
hidupnya. Bagaimana
sebenarnya hal itu?
JAWAB: Karena tradisi yang turun-temurun, watak
manusia sudah tak
berfungsi sebagai watak manusia yang sebenarnya.
Sifat dan watak
manusia sudah seperti berubah menjadi sifat dan
watak binatang. Hal
ini terjadi karena sejak zaman dulu, orang Timur
sudah ditaklukan
oleh gambaran hewan dalam Shio-shio itu.
Mau tahu artinya Shio? Shio artinya persis atau
sama dengan! Siapa
yang bisa mengutuki anak kita, kalau bukan
orangtuanya? Melalui shio
itu akhirnya kuasa jahat itu, memakai mulut
orangtua supaya mengutuki
anaknya!
TANYA: Jadi, kalau begitu tak ada shio yang baik?
JAWAB: Mana ada ! Nasib binatang mana ada yang
bagus. Kelinci artinya
playboy. Rumah tangga bakal hancur.
Naga, artinya kesombongan. Ular artinya licik.
Tikus merusak, kerbau
bodoh, macan sadis atau buas, kuda diperbudak atau
ditunggangi orang.
Kambing, kebangetan atau “awban” atau berjiwa
pemberontak, monyet
nakal. Apa saja berani dia coba. Ayam jadi santapan
orang banyak,
anjing tak bisa membedakan. Jika dipelihara
perampok, dia akan
membela perampok atau majikannya saat melawan
polisi. Tak mungkin dia
membela polisi saat itu, bukan? Babi? Huh! Dia kan
binatang jorok.
Selalu kembali ke tempat yang kotor dan nasibnya
selalu berakhir di
tempat pembantaian.
TANYA: Kalau dengan horoskop?
JAWAB: Nah, di dunia Barat, dikutuki melalui
horoskop yang mengambil
sifat-sifat binatang. Manusia sudah berada dalam
perangkap iblis dan
iblis sudah berkeliaran di dunia ini dan
mempengaruhi manusia agar
jiwanya tidak seperti manusia melainkan berjiwa dan
bersifat seperti
binatang. Ajaran manusia membunuh, merampok,
memperkosa. Kita lihat
anak membunuh orangtuanya, ayah memperkosa anaknya,
jiwanya sudah
seperti binatang.
Pesan :
So guys, jangan percaya & coba2 lihat ramalan u/
hindari adanya celah dosa.
Percaya pada Tuhan and DO ALL THE BEST IN OUR LIFE
FOR GOD’S GLORY.
God Bless You.
JAWAB: Nah, di dunia Barat, dikutuki melalui
horoskop yang mengambil
sifat-sifat binatang. Manusia sudah berada dalam
perangkap iblis dan
iblis sudah berkeliaran di dunia ini dan
mempengaruhi manusia agar
jiwanya tidak seperti manusia melainkan berjiwa dan
bersifat seperti
binatang. Ajaran manusia membunuh, merampok,
memperkosa. Kita lihat
anak membunuh orangtuanya, ayah memperkosa anaknya,
jiwanya sudah
seperti binatang.
Pesan :
So guys, jangan percaya & coba2 lihat ramalan u/
hindari adanya celah dosa.
Percaya pada Tuhan and DO ALL THE BEST IN OUR LIFE
FOR GOD’S GLORY.
God Bless You.
No comments:
Post a Comment