Eva Ekvall, mantan ratu kecantikan Venezuela, meninggal dunia di usianya yang ke-28 akibat kanker payudara. Ibu satu anak ini mengembuskan napas terakhirnya pada Sabtu, 17 Desember 2011, di sebuah rumah sakit di Houston, Texas, setelah dua tahun berjuang melawan penyakitnya.
Ekvall dianugerahi mahkota ratu kecantikan pada 2000, saat usianya masih 17 tahun. Di usianya yang belia itu Ekvall meroket sebagai pembawa acara berita, penulis, dan terlibat dalam aksi pengumpulan dana untuk kanker.
Ekvall mulanya gadis biasa dan bekerja sebagai penjaga pakaian di Caracas. Sampai seorang pencari bakat dari agensi model menawarinya terjun ke dunia catwalk. Ekvall menampik tawaran itu dan berpikir dirinya terlalu gemuk. Tapi suatu hari, gadis ini dipecat dari tokonya.
Tak punya pekerjaan, Ekvall memutuskan mencoba menghubungi si pencari bakat. Siapa sangka, ketika ia tiba di kantor agensi, mereka malah memutuskan Ekvall mesti mengikuti kontes kecantikan di Venezuela. Begitulah perempuan yang lahir dari ayah Amerika dan ibu Jamaika ini mengawali kariernya di dunia hiburan.
Pada tahun berikutnya Ekvall mengikuti kontes ratu kecantikan dunia di Puerto Rico dan merebut posisi runner-up ketiga.
Ekvall dianugerahi mahkota ratu kecantikan pada 2000, saat usianya masih 17 tahun. Di usianya yang belia itu Ekvall meroket sebagai pembawa acara berita, penulis, dan terlibat dalam aksi pengumpulan dana untuk kanker.
Ekvall mulanya gadis biasa dan bekerja sebagai penjaga pakaian di Caracas. Sampai seorang pencari bakat dari agensi model menawarinya terjun ke dunia catwalk. Ekvall menampik tawaran itu dan berpikir dirinya terlalu gemuk. Tapi suatu hari, gadis ini dipecat dari tokonya.
Tak punya pekerjaan, Ekvall memutuskan mencoba menghubungi si pencari bakat. Siapa sangka, ketika ia tiba di kantor agensi, mereka malah memutuskan Ekvall mesti mengikuti kontes kecantikan di Venezuela. Begitulah perempuan yang lahir dari ayah Amerika dan ibu Jamaika ini mengawali kariernya di dunia hiburan.
Pada tahun berikutnya Ekvall mengikuti kontes ratu kecantikan dunia di Puerto Rico dan merebut posisi runner-up ketiga.
Titik hidupnya yang suram tiba pada Februari 2010. Ekvall didiagnosis menderita kanker payudara. Selama delapan bulan ia mesti menjalani berbagai perawatan termasuk kemoterapi, radiasi, dan mastektomi. Sebenarnya Ekvall menyadari ada benjolan di payudaranya beberapa bulan lebih awal, tapi ia menyangka itu hanya perubahan tubuh akibat kehamilannya.
“Saya merasa marah, seharusnya saya tidak mengabaikannya,” kata Ekvall. Apalagi riwayat keluarganya juga menderita penyakit serupa. Bibinya dan neneknya meninggal dunia karena kanker payudara.
Selama sakit, Ekvall pun membukukan kisah perjuangannya Fuera de Coco atau Out of Focus, dengan fotografer Roberto Mata, yang memotret perubahan tubuhnya dari waktu ke waktu hingga seluruh helai rambut kepalanya lenyap.
“Mulanya saya berpikir tidak terlihat cantik di foto. Akhirnya saya pikir, saya tak harus tampil cantik. Saya punya kanker,” tuturnya.
Melalui buku itu Ekvall ingin menyampaikan pesan pentingnya pencegahan kanker payudara. Apalagi kepada bangsanya, negara di mana implan payudara dan operasi plastik adalah hal yang biasa.
Ekvall meninggal dunia didampingi suaminya, John Fabio Bermudez, produser radio, dan putrinya yang masih berusia dua tahun, Miranda. Menjelang kematian Ekvall, suaminya sempat memotret saat Fabio menggenggam jemari istrinya. Foto itu ia unggah ke jejaring sosial Twitter beserta status, “Selalu selamanya, saya mencintaimu, Istriku.”
No comments:
Post a Comment