Saturday, April 21, 2012

Asal Mula Majalah

Pada jaman penjajahan dahulu, hiduplah seorang GADIS puteri dari pengusaha TRUBUS terkenal yang bernama KARTINI. Ia hidup dengan seorang pembantu setianya yang bernama SARINAH. Ia mempunyai AYAH BUNDA yang super sibuk, karena selain sebagai orang BISNIS mereka adalah PANJI MASYARAKAT yang sedang memperjuangkan KEDAULATAN RAKYAT untuk terwujudnya dan tercapainya negara REPUBLIKA yang MERDEKA
Sebagai anak priyayi di daerahnya, ia sangat POPULAR di antara teman-temannya apalagi ia sangat cantik bagaikan DEWI. Tak heran jika ia menjadi incaran para PLAYBOY. Segala fasilitas ia punya, hanya MOBIL dan MOTOR yang belum ia miliki, maklum TEMPO dulu dunia OTOMOTIF belum begitu maju.
Sebagai WANITA INDONESIA ia ingin mempunyai CITRA yang baik di masyarakat, juga ingin membantu berjuang untuk mengusir penjajah yang selama ini keinginan itu selalu ada dalam PIKIRAN RAKYAT. Mulailah ia mengumandangkan SUARA PEMBAHARUAN ke seluruh pelosok negeri melalui MEDIA INDONESIA dan dibentuknya POS KOTA sebagai basis perjuangannya. SUARA MERDEKA dan SUARA INDONESIA ia GALA-kan melalui FILM dan di FORUM KEADILAN.
FAKTA perlakuan yang tidak ADIL dari penjajah diungkapkan bersama temannya yang bernama NOVA. Tidak terasa waktu pun ber-DETAK terus dari DETIK, menit, jam sampai hari pun terus bergulir tak terasa, ternyata selama ini kegiatannya sudah di-MONITOR oleh Gubernur Jenderal dan kabar ini juga sudah sampai ke para pejabat yang ada di JAKARTA-JAKARTA melalui mata-mata mereka yang bertugas sebagai RADAR.
Maka Gubernur Jenderal mengutus kurirnya yang bernama si KUNCUNG untuk menyampaikan surat ke orang tuanya KARTINI, supaya beliau menghentikan kegiatan ANANDA tercinta menentang penjajah yang menyebabkan sang penguasa tidak bisa BOBO.
Tetapi apa yang terjadi, orang tua KARTINI, menganggap surat itu hanya sekedar HUMOR murahan. Ia malah bangga kini anaknya sudah menjadi BINTANG yang mempunyai WAWASAN yang luas dan telah menggulirkan BOLA revolusi.
"HAI ndok, teruslah berjuang! GO..GO..GO KARTINI, SINAR PAGI menantimu...!ʺ ucap ayahnya, ʺdan jangan lupa majukan terus BISNIS INDONESIA demi SINAR HARAPAN masa depan kita yang cerah SUKSES dan BAHAGIA bersama AYAH BUNDA dan NIKITA... YESS!!"

No comments:

Post a Comment