Chodirin, sang eksekutif muda, menghampiri seorang bapak tua yang ia perhatikan sedari tadi. Si bapak tua terlihat sibuk bicara sendiri sambil mondar-mandir membawa dua buah koper besar.
"Pak, saya perhatikan dari tadi kok ngomong sendiri sih?” tegur Chodirin.
"Oh, ini, Dik, Bapak sedang membicarakan masalah bisnis dengan klien bapak di Amerika,” jawab si bapak.
"Oh ya, bicara melalui apa, Pak? Saya tidak lihat Bapak pakai handphone?” tanya Chodirin bingung.
"Ah ini, saya menggunakan teknologi komunikasi tercanggih produksi perusahaan kami, dengan microchip super mini ini, saya cukup menempelkannya di kerah jas saya dan saya bebas berkomunikasi dengan siapa saja, dimana saja, dan dalam jangka waktu yang cukup lama, ya.. kira-kira sekitar tiga harian lah..." kata si Bapak bangga.
"Wah, bisa dibeli di mana, Pak? Kebetulan saya juga sedang butuh alat seperti ini," ujar Chodirin.
"Ah, kebetulan sekali, perusahaan kami sedang promosi, jadi barang ini bisa adik miliki dengan hanya membayar 10 juta rupiah saja," kata si Bapak.
"Wah, murah sekali, Pak? Oke saya setuju, dan ini uangnya, Pak," ujar Chodirin sambil memberikan uang yang disepakati.
"Baik, dik, ini barangnya" si Bapak menyerahkan microchip super mini tersebut sambil ngeloyor pergi.
"Thanks banget nih, Pak...!” kata Chodirin girang.
Setelah mengamati alat tersebut untuk beberapa saat, Chodirin teriak memanggil sang bapak, "Paakk! Kopernya ketinggalan..!!”
Dari jauh si bapak berteriak menjawab, "Ambil saja, Dik, itu baterainyaaa...!!"
No comments:
Post a Comment