Seorang janda miskin Rustini memiliki anak perempuan berumur 7 tahun bernama Dewi. Keadaan mengharuskan Dewi untuk membantu ibunya berjualan gorengan di pasar.
Pada suatu musim hujan saat selesai membuat gorengan, Rustini melihat keranjangnya sudah rusak berlubang, lalu Rustini berpesan pada putrinya untuk menunggunya di rumah karena ia akan membeli keranjang baru.
Saat pulang, Rustini tidak menemukan Dewi berada di rumah. Rustini sangat marah, anaknya benar-benar tidak tahu diri, hidup sudah susah tapi masih saja pergi bermain, padahal tadi sudah disuruh untuk menunggu rumah.
Akhirnya Rustini pergi untuk menjual gorengan ke pasar dan sebagai hukuman untuk putrinya pintu rumah dikunci dari luar, agar Dewi tidak dapat masuk. Menurutnya Dewi harus diberi pelajaran biar kapok, pikirnya kesal.
Sepulang dari menjual gorengan, Rustini melihat Dewi anaknya, gadis kecil itu tergeletak di depan pintu. Rustini berlari memeluk Dewi yang basah kuyup dan sudah tidak bernyawa lagi.
Jeritan Rustini memecah derasnya hujan kala itu. Ia menangis meraung-raung, tetapi Dewi tetap tidak bergerak. Dengan segera Rustini membopong Dewi masuk ke dalam rumah. Rustini mengguncang tubuh beku putri mungilnya sambil meneriakkan nama Dewi.
Tiba-tiba sebuah bingkisan kecil jatuh dari tangan Dewi. Rustini mengambil bungkusan kecil itu dan membuka isinya. Ternyata isinya sebuah kue kecil yang dibungkus kertas usang dan pada bungkusan itu terdapat tulisan kecil yang tak lain adalah tulisan Dewi yang berantakan tapi masih dapat dibaca,
Mama pasti lupa, ini adalah hari istimewa mama,
Dewi beli kue kecil ini untuk hadiah.
Maapin Dewi ya ma...
Uang Dewi tidak cukup untuk beli kue yang besar…
"Selamat ulang tahun Mama"
No comments:
Post a Comment