Dahulu kala, pada suatu hari setelah makan buah terlarang, Adam duduk termenung di luar Taman Eden, memikirkan kodrat laki-laki dan perempuan.
Lalu sambil mendongak ke atas dia berkata : “Maaf Tuhan, bolehkah saya mengajukan beberapa pertanyaan?”
Lalu Adam mulai bertanya : “Mengapa Engkau ciptakan Hawa dengan tubuh berlekuk indah dan berkulit mulus dan lembut, sedang aku tidak?
Tuhan : “Aku membuatnya demikian agar kau mencintainya.”
Adam : “Mengapa Engkau memberi Hawa rambut yang panjang, berkilau dan indah, sedang aku tidak?”
Tuhan : “Aku membuatnya demikian agar kau mencintainya.”
Adam : “Tapi mengapa Engkau membuatnya begitu bodoh? Tentu bukan supaya aku mencintainya kan?”
Tuhan : “Tentu saja tidak. Aku membuatnya demikian agar dia mencintaimu...”
Sama Siapa Lagi?
Suatu malam, pada waktu Adam dan Hawa bersiap untuk berangkat tidur, Adam ingin menanyakan sesuatu yang sudah lama menjadi ganjalan hatinya.
Adam : “Apakah kamu bener-benar mencintai aku?”
Hawa : “Ya iyalah! Emangnya sama siapa lagi?”
Terlalu Curiga
Kisah ini terjadi di awal masa penciptaan. Hawa curiga kepada Adam karena setiap hari selalu pulang
larut malam.
“Kamu pasti nyeleweng ya! Setiap hari pergi pagi pulang malam!” omel Hawa suatu malam begitu Adam pulang.
“Ya tidak mungkin dong sayang,” jawab Adam dengan sabar.
“Kan kamu satu-satunya wanita di muka bumi ini”
Hawa diam saja, meskipun masih pasang tampang cemberut.
Tengah malam saat sedang tidur, Adam merasakan sesuatu di atas perutnya. Begitu dia membuka matanya, didapatinya Hawa sedang meraba-raba perutnya.
“Hei, lagi ngapain kamu?” teriaknya.
“Diam kamu!” Hawa balas teriak. “Aku sedang menghitung tulang rusukmu!”
No comments:
Post a Comment