Pada suatu masa ada isteri seorang pengacara meninggal dunia.
Di pemakaman, orang-orang dikejutkan dengan nisan yang bertuliskan,
“Ani, Isteri dari Pengacara Susilo, Pengacara untuk urusan Perceraian, Pidana, Perdata, dan Urusan Hukum Lainnya.”
Tiba-tiba, Susilo menangis terisak-isak. Saudaranya berkata,
“Menangislah, agar orang betul-betul tahu kalau kau sangat kehilangan istrimu!”
Dengan airmata yang masih berlinang di pipinya, Susilo berkata,
“Mengapa mereka tidak mencantumkan nomor telepon dan alamat e-mailku di batu nisan itu?”
No comments:
Post a Comment