Banyak orang yang memiliki anggapan kalau makanan yang kita santap diberi nama Prancis, akan terasa lebih enak.
Hal tersebut disebabkan antara lain karena anggapan bahwa semua makanan yang berbau Prancis memiliki mutu yang tinggi. Prancisisasi pun membuat orang yang menyantap makanan terebut memiliki citra yang kabur tentang apa sebenarnya yang ia mau santap.
Sebagai contoh :
“Filet mignon” (secara harfiah artinya yaitu irisan yang lembut)
“Pate de fois gras” (liver pasta)
“Monsieur de Veau” (daging lembu muda, veal)
“Chevalen” (daging kuda)
“Escargot d'France” (bekicot, keong racun) dan lain sebagainya.
Si Tukiyem yang warungnya sering dikunjungi para turis (backpackers) asal Prancis, tidak mau kalah. Dia pun memasang menu sebagai berikut,
CHEF'S SPECIAL :
Naxis Geaux Rain (Nasi Goreng)
Saiyour de Lourdes (Sayur Lodeh)
Chateau de Batavie (Soto Betawi)
Oucing Pete de Chine (Oseng Pete Cina)
Vouz vour que tans Noir (Bubur Ketan Item)
Manioc de Mer (Singkong Rebus)
Roujaxe d'Oleque (Rujak Ulek)
Café a la Tobrouq (Kopi Tubruk)
Cappuccino de Preangers (Bajigur)
And special today :
Loun Tounqe Saiyour (Lontong Sayur)
Attention :
Hab Max Janoux Lufaz Bayaour = Habis Makan Jangan Lupa Bayar!!
Zalmz,
Tukiyem de Lennox
No comments:
Post a Comment