Wednesday, January 11, 2012

Jackie Evancho, penyanyi termuda dan tersukses di Amerika

Headline
London - Jackie Evancho, penyanyi sensasional berusia 10 yang terkenal karena penampilannya dalam ajang America's Got Talent, telah menjadi artis termuda dengan debut paling laris sepanjang 2010.

Setelah bertengger di nomor dua dengan albumnya bertitel O Holy Night pada tangga lagu Billboard 200, Jackie juga menduduki puncak tangga lagu, dan berhasil menjual sebanyak 239.000 keping album dalam minggu pertamanya.

Jackie kini menjadi artis solo termuda dengan debut yang sukses pada urutan 10 besar tangga lagu Amerika. Demikian seperti yang dilaporkan The Examiner.







MENJELANG Natal, album-album bertema Natal sudah mulai bermunculan. Dari sekian banyak, ada satu album dari penyanyi belia yang langsung melejit, menempati peringkat kedua di chart Billboard. Dia adalah Jackie Evancho.
Album O Holy Night ini baru rilis di negara asalnya pada 16 November lalu. Biasanya butuh beberapa waktu sebelum album ini muncul di Indonesia, tapi mengenai sosok penyanyi belia ini, sungguh menarik untuk diikuti. Dengan penjualan 239 ribu kopi di pekan pertama, O Holy Night berada di peringkat 2 Billboard 200.

“Jackie, vokalis terbaik dan paling murni yang pernah saya dengar. Respons terhadap album debutnya juga fenomenal,” kata Steve Barnett, pimpinan Columbia Records.

Jackie, menjadi pemenang kedua di America's Got Talent musim ke-5 yang berakhir 15 September lalu. Dia masuk kompetisi adu bakat ini melalui YouTube setelah dua kali gagal melewati audisi AGT. Justru lewat YouTube, peluangnya makin besar. Dengan lantunan “O Mio Babbino Caro”, Jackie yang baru serius belajar vokal 2 tahun silam mendapat dukungan penuh dari penonton.

Dia mendapatkan suara (baca: pendukung) terbanyak di YouTube sehingga mendapatkan hadiah berupa jalan-jalan ke Universal Studio, Florida. Di final, Jackie tampil bersama Sarah Brightman menyanyikan lagu “Time to Say Goodbye”, disaksikan 16 juta pasang mata pemirsa TV.

“Rasanya luar biasa berada di AGT, karena membantu saya meraih mimpi,” cetus Jackie, kelahiran 9 April 2000. “Membantu saya menunjukkan bakat dan membantu saya menyadari betapa menyenangkannya apa yang saya lakukan.”

Sebelum mencapai final, Jackie sudah banyak disebut-sebut. Di beberapa laman, papan obrolan, talk show, bahkan Regis Philbin menyebut Jackie di acara Live with Regis and Kelly. iTunes secepatnya mempromosikan CD Jackie sebelumnya, Prelude to a Dream yang langsung masuk kategori terlaris untuk daftar musik klasik. Sayang album ini tak lagi tersedia di iTunes.

“Album itu direkam 1,5 tahun lalu dan suara Jackie saat ini tidak lagi terdengar sama (terkait kematangan vokalnya). Kami memutuskan untuk menarik Prelude to a Dream dan konsentrasi pada materi-materi baru,” ungkap sang ayah, Michael Evancho. Jackie sempat disebut-sebut sebagai the next Susan Boyle, wanita yang lebih dulu menggemparkan Britain's Got Talent.

Lalu apa istimewanya Jackie?

“Otaknya,” tegas Clark Rosen, direktur University of Pittsburgh Voice Center. Bukan hanya suara.

“Dimulai dengan dada dan paru-paru, kotak suara, langit-langit mulut, hidung, bibir... Pendeknya, bagaimana tubuh kita menempatkan semuanya dalam satu kesatuan, bagaimana semuanya dikendalikan otak. Begitulah bagaimana anak kecil bisa menghasilkan suara yang begitu membahana,” Clark memuji pelatihan yang didapat bocah asal Pittsburgh ini.

“Dia menyanyi dengan teknik yang sempurna. Dia bukan penyanyi yang bisa membahayakan dirinya. Kekuatan menyanyi yang sering disebut belting, umum dilakukan banyak orang. Jackie tidak,” terang Clark.

“Dia tidak berteriak, dia pakai suara kepala, bukan dada. Banyak penyanyi pop dan teater yang terbiasa dengan suara dada. Jackie menyanyi dengan cara yang sehat.”

“Suaranya sangat murni dan alami, tanpa ada cela,” puji Tim Janis, seorang komposer, musisi, sekaligus konduktor yang pernah bekerjasama dengan Jackie musim gugur silam di program PBS, Celebrate America.

“Dia benar-benar diberkahi suara yang fenomenal,” lanjut Tim.

Pada 2 Desember ini, keduanya kembali berkolaborasi. Tim mengundang Jackie tampil di acara American Christmas Carol yang bertempat di Carnegie Hall, New York City. Jackie tercatat sebagai vokalis perempuan termuda yang pernah tampil di tempat itu.

Awalnya orangtua anak kedua dari 4 bersaudara ini tidak mengetahui betapa berbakatnya anak mereka.

“Waktu kompetisi bakat yang pertama diikuti Jackie, kami mengundang orangtua saya, kakek-nenek Jackie,” kenang Mike.

“Jackie mulai menyanyi, kedua orangtua saya terbelalak dan sambutan hadirin begitu meriah. Itu yang membuat kami tersadar.”

Kompetisi yang pertama kali diikuti berbuah manis. Jackie juara kedua dengan juara pertama seorang penyanyi opera 20 tahun. Kontes lainnya diikuti, meningkat ke tingkat regional. Kemenangan Jackie menghasilkan hadiah manis, bersanding dengan David Foster yang dengan pianonya  mengiringi Jackie menyanyi.

Tinggal mengikuti sejauh mana Jackie bisa meraih mimpi-mimpi lainnya. Bocah belia ini bukannya tidak tahu mengenai bakatnya.

“Saya 3 kali berdoa setiap malam untuk memastikan Tuhan tahu betapa bersyukurnya saya atas karunia ini,” aku Jackie di acara The Oprah Winfrey Show.

Usia belia, tapi Jackie tak merasa gugup, bahkan saat berada di panggung.

“Adrenalin membantu saya menyadari saya ada di panggung besar dan harus bisa saya hadapi,” cetus siswi kelas 5 SD Eden Hall di Richland ini.

“Rasanya lebih menyenangkan daripada takut atau gugup.” Ke depan, dengan siapa kira-kira Jackie berkolaborasi? “Ada beberapa sebenarnya. Josh Groban, Charlotte Church, Andrea Bocelli,” kata Jackie yang menyebut dirinya penyanyi klasik crossover ini.

“Dan satu perempuan yang sebenarnya tidak punya tipe suara yang sama dengan saya, Lady Gaga.”



PROFIL SINGKAT JACKIE EVANCHO:
Born April 9, 2000 (age 11)
Origin Pittsburgh, Pennsylvania, U.S.
Genres Classical crossover
Occupations Singer
Instruments Vocals
Years active 2009–present
Labels Syco Music, Columbia, Sony Music
Website jackieevancho.com

No comments:

Post a Comment