Wednesday, January 9, 2013

BKP III : Memelihara Standar Presentasi Pribadi (1)


A.   PENTINGNYA GROOMING DALAM PENAMPILAN PRIMA
Secara harfiah, groomingartinya penampilan diri seseorang. Groomingdalam penampilan prima adalah penampilan diri tenaga pelayanan pada waktu bekerja memberikan pelayanan kepada kolega dan pelanggan.
Penampilan yang menarik akan memberikan kesan yang positif bagi orang lain. Oleh karena itu, penampilan diri perlu diperhatikan agar sedapat mungkin selaras dengan nilai-nilai keindahan dan tata krama yang berlaku dalam kehidupan masyarakat.
Berikut ini akan diuraikan tentang prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam penampilan serasi.
1.   Tata cara bersolek dan berhias
Cara bersolek dan menggunakan perhiasan perlu sekali diperhatikan agar penampilan kita menarik dan tidak terkesan norak atau seronok. Apabila bersolek hendaknya tidak terlalu berlebihan. Bersolek untuk pergi ke tempat kerja, ke sekolah atau ke pesta tentu saja tidak sama. Bersolek untuk pergi ke tempat kerja atau ke sekolah hendaknya sekedarnya saja.
Dalam hal menggunakan perhiasan pun hendaknya tidak berlebihan agar tidak menimbulkan kesan seolah-olah kita menjadi etalase berjalan. Perhiasan, seperti anting-anting, kalung, gelang, cincin, tas, arloji, dan ikat pinggang hendaknya tidak berlebihan. Apalagi jika memakai perhiasan emas berlebihan tentu saja akan memancing timbulnya tindak kejahatan.
2.   Tata cara berbusana yang baik
Well groomed adalah istilah bahasa Inggris yang digunakan untuk menggambarkan orang berbusana resmi dengan baik dan menarik. Berbusana yang baik dan resmi itu berarti penampilan yang rapi, sopan, luwes, serasi, dan menarik (personal appearance) sesuai dengan etiket dan tata krama pergaulan.
Adapun jenis-jenis pakaian resmi menurut tata cara berbusana internasional, adalah:

a.
Pakaian lengkap


Terdiri atas pentalon, jas, dan dasi. Pada pagi hari hendaknya tidak memakai warna hitam, tetapi warna light colour. Pada waktu upacara kenegaraan sebaiknya berpakaian jas resmi dan lengkap

b.
Pakaian resmi (black tie)


Terdiri dari celana hitam, kemeja putih, dasi kupu-kupu hitam, kaos kaki hitam dan sepatu hitam. Di Amerika Serikat dan negara-negara barat untuk beberapa musim dipakai black tie dan untuk musim terentu diwajibkan warna lainnya. Di Indonesia masalah pakaian resmi sangat fleksibel, sehingga tidak harus berjas resmi

c.
Dark suit


Dianggap pakaian resmi untuk budaya berbusana bangsa Indonesia. Pakaian jenis ini dapat digunakan untuk pakaian sehari-hari. Pada acara resmi kenegaraan di Indonesia banyak para pejabat kita yang memakai kemeja batik, yang penting sopan dan menarik
3.   Ukuran ketampanan dan kecantikan
Ketampanan seorang pria lebih ditentukan oleh sifat kepribadian yang penuh wibawa, tanggungjawab, percaya diri, siap sedia melindungi, kejantanan, sikap sportif atau kesatria, kepekaan rasa, dan sikap rela berkorban. Mungkin kita perlu mencamkan baik-baik prinsip pembentukan kepribadian berikut ini:
"Hati sombong adalah pangkal sifat-sifat yang tidak terpuji, sedangkan rendah hati adalah pangkal sifat-sifat yang anggun dan menarik"
Kecantikan seorang wanita itu sangat ditentukan oleh sifat-sifat kepribadiannya yang baik dan menarik, antara lain jujur, setia, ramah, halus tutur bahasanya, sesual, feminim, percaya diri, mandiri, dan keibuan. Itulah sebabnya muncul ungkapan.
" Wanita yang cantik adalah cantik hatinya, bukan cantik parasnya "
Dengan demikian, ketampanan ataupun kecantikan tidak menjadi jaminan seseorang laki-laki atau perempuan tampil menarik. Bahkan tanpa bersolek atau berhias pun, orang akan tampil menarik jika ia memiliki sifat-sifat pribadi yang baik.
B.   ARTI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN
Kepribadian seseorang selain dibentuk oleh faktor dalam (pembawaan), tetapi juga faktor dari luar (lingkungan). Namun pada dasarnya kepribadian itu merupakan gambaran sikapdan perilaku manusia secara umum yang tercermin dari ucapan dan perbuatannya.
Berikut ini akan diuraikan tentang pengertian kepribadian dan proses pembentukan kepribadian seseorang.
1.   Arti kepribadian
Secara umum kepribadian adalah semua corak kebiasaan manusiayang terhimpun dalam dirinya dan digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan diri terhadap segala rangsangan, baik yang datang dari luar maupun dari dalam.
Allport (seorang ahli Psikologi) menyebutkan, kepribadian adalah organisasi yang dinamis dari sistem psikofisik yang unik (khas) pada diri individu yang turut menentukan cara-cara penyesuaian diri dengan lingkungannya.
Sigmund Freud (1856-1939) sarjana Psikologi Jerman, menyebutkan bahwa kepribadian (jiwa) dibentuk oleh tiga kekuatan, yaitu id (each), superego (uber ich), dan ego (ich).
Id(nafsu/keinginan) berisi dorongan-dorongan primitif yang belum dipengaruhi oleh kebudayaan atau hasil belajar, seperti dorongan seks, amarah, agresif, dan yang bersifat traumatik. Id ini berada di alam ketidak-sadaran, sehingga kemunculannya sukar untuk dikendalikan.
Superego(akal sehat) berisikan dorongan-dorongan untuk berbuat baik sebagai hasil belajar terhadap kebudayaan. Superego ini sebagai filter yang menyaring dan mengawasi dorongan-dorongan yang berasal dari id.
Ego(perilaku tindakan) adalah sistem energi yang langsung berhubungan dengan dunia luar. Apabila ego lemah sehingga dikuasai oleh id maka individu itu akan mengalami psikopati, artinya terlalu dikuasai oleh dorongan primitif sehingga sering melanggar norma/aturan. Sebaliknya jika egodapat dikuasai oleh superego maka individu itu akan mengalami neurosis, artinya tidak dapat menyalurkan dorongan primitifnya sehingga hidupnya tertekan.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa kepribadian seseorang akan menjadi baik dan mantap apabila terdapat sinergi/kerjasama yang baik antara id(nafsu/keinginan), ego(perilaku/tindakan), dan superego(akal sehat).
2.   Proses pembentukan kepribadian
Kepribadian itu selalu berubah dan berkembang dari waktu ke waktu sejalan dengan fase-fase perkembangan kehidupan manusianya. Berikut ini akan diuraikan tentang proses pembentukan kepribadian seseorang.
Manusia selain makhluk individu juga makhluk sosial. Sebagai makhluk individu, manusia mempunyai kekhasan atau keunikan tersendiri yang berbeda dengan individu-individu lainnya, baik menyangkut bakat, minat, intelegensi, maupun sifat-sifat kemauan dan perasaannya. Sebagai makhluk sosial, manusia hidup dan bergaul dengan manusia-manusia lain dalam rangka memenuhi kebutuhan dan mempertahankan hidupnya di muka bumi. Kebutuhan sosial itu antara lain sosialisasi, komunikasi, interaksi sosial, organisasi sosial, dan sebagainya.
Kepribadian seseorang itu terbentuk sebagai hasil proses sosialisasi nilai-nilai dan norma-norma sosial dalam berhubungan sosial dengan lingkungan masyarakatnya.
Menurut aliran konvergensi, kepribadian(jiwa atau perilaku) merupakan hasil perpaduan antara pembawaan (faktor internal) dengan pengalaman (faktor eksternal). Faktor internal atau pembawaan bersumber dari dalam diri individu yang bersangkutan, seperti kecerdasan, bakat, minat, kemauan, dan sebagainya. Faktor eksternal atau pengalaman bersumber dari hasil pergaulan, pendidikan, agama, dan pengaruh nilai-nilai dan norma sosial. Pelopor aliran konvergensi adalah William Stern(1871-1938) seorang tokoh Psikologi berkebangsaan Jerman.
Selain aliran konvergensi terdapat pula aliran nativisme dan empirisme. Menurut aliran nativisme, bahwa yang menentukan kepribadian seseorang adalah faktor pembawaan. Sedangkan aliran empirismemenegaskan bahwa yang menentukan kepribadian manusiaadalah faktor pengalaman atau lingkungan hidupnya. Namun demikian ahli-ahli psikologi lainnya lebih cenderung sependapat dengan aliran konvergensi(yang merupakan perpaduan antara aliran nativisme dan empirisme).
Didasari oleh pemikiran tersebut, Jung menggolongkan tipe-tipe kepribadian ke dalam bermacam-macam tipe berdasarkan fungsi dan reaksinya.

a.
Berdasarkan fungsinya, terdapat empat tipe kepribadian, yaitu:


-
Kepribadian rasional
>> kepribadian yang dipengaruhi oleh akal sehat


-
Kepribadian intuitif
>> kepribadian yang dipengaruhi oleh firasat atau perasaan kira-kira


-
Kepribadian emosional
>> kepribadian yang dipengaruhi oleh perasaan


-
Kepribadian sensitif
>> kepribadian yang dipengaruhi oleh kekuatan panca indera sehingga cepat bereaksi

b.
Berdasarkan reaksinya terhadap lingkungan, terdapat tiga tipe kepribadian, yaitu:


-
Kepribadian ekstrovert
>> kepribadian yang bersifat terbuka, berorientasi ke dunia luar, sehingga sifatnya ramah, senang bergaul, dan mudah menyesuaikan diri


-
Kepribadian introvert
>> kepribadian yang bersifat tertutup dan berorientasi kepada diri sendiri, sehingga sifatnya pendiam, jarang bergaul, suka menyendiri, dan sukar menyesuaiakan diri


-
Kepribadian ambivert
>> kepribadian campuran yang tidak dapat digolongkan ke dalam kedua tipe tersebut di atas oleh karena sifatnya bervariasi
C.   CARA MENGETAHUI KEKUATAN PRIBADI
Kekuatan pribadi artinya keunggulan atau kemampuan yang dimiliki seseorang. Kekuatan pribadi dapat pula disebut potensi diri. Unsur-unsur pembentukan kekuatan pribadi itu, antara lain bakat, minat, cita-cita, hobi, sifat-sifat, perasaan, kemauan, dan lain-lain.
Berikut ini akan diuraikan tentang cara memahami bakat dan kemampuan, dan cara mengetahui minat pribadi.
1.   Cara memahami bakat dan kemampuan
Bakat adalah suatu kondisi atau energi jiwa pada seseorang yang jika dilatih secara khusus akan memungkinkan tercapainya suatu kecakapan tertentu. Misalnya, bakat bermain musik, bernyanyi, berbahasa, berdagang, atau berwiraswasta. Seseorang yang berbakat musik, misalnya, jika dilatih secara baik dan kontinyu akan lebih cepat menguasai keterampilan bermain musik dari pada orang yang tidak berbakat musik. Orang yang mempunyai bakat berdagang biasanya akan pandai dalam berjual beli.
Bakat berbeda dengan kemampuan dan juga dengan potensi diri. Bakat adalah kecakapan yang diperoleh sebagai hasil pembawaan atau keturunan. Kemampuan merupakan kecakapan yang diperoleh dari hasil belajar atau pengalaman. Sedangkan Potensi diri adalah semua kekuatan yang ada pada diri seseorang yang memungkinkan berkembangnya kecakapan-kecakapan tertentu.
Salah satu cara untuk mengetahui bakat dan kemampuan diri, adalah dengan menjawab beberapa pertanyaan berikut ini.

-
Apa hobi saya?

-
Keterampilan apa yang paling saya sukai?

-
Bagaimana prestasi akademis saya?

-
Nilai apa yang paling tinggi?

-
Kegiatan apa yang saya minati?

-
Prestasi apa yang pernah saya capai?

-
Jenis pekerjaan apa yang saya sukai?

-
Apa saja sifat-sifat buruk yang saya miliki?

-
Program pendidikan apa yang diminati?

-
Apa kelebihan dan kekurangan saya?

-
Dan lain-lain
a.   Cara mengetahui bakat akademis
Bakat akademis adalah kemampuan dalam bidang akademis atau pelajaran di sekolah. Nilai yang tertera di dalam rapor MI/SD, MTs/SMP, dan SMK/SMA merupakan gambaran umum tentang kemampuan atau bakat bidang akademis. Mata pelajaran apa saja yang memperoleh nilai tertinggi? Perhatikan contoh berikut ini!
Data nilai rapor rata-rata Susis
No.
Mata Pelajaran
Nilai Rapor SMK Kelas X
Rata-rata Nilai
Bid. Studi dengan nilai tertinggi
Smt. I
Smt. II
1.
Agama
6
7
6,5

2.
PPKn
7
8
7,5

3.
B. Inggris
8
9
8,5
B. Inggris
4.
B. Indonesia
6
7
6,5

5.
Matematika
8
9
8,5
Matematika
6.
IPA
8
8
8
IPA
7.
IPS
7
6
6,5

8.
9
8
8,5
Kewirausahaan
9.
BKP
8
8
8
BKP
10.
PLH
7
7
7

11.
Seni Budaya
6
6
6

12.
Penjaskes
7
6
6,5

Dapat disimpulkan bahwa Susis berbakat di bidang ilmu-ilmu pasti, ilmu-ilmu ekonomi, dan bahasa Inggris.
b.   Cara mengetahui bakat keterampilan
Bakat keterampilan adalah kecakapan dalam bidang keterampilan, seperti anyaman, perbengkelan, olahraga, seni, dan sebagainya. Bakat keterampilan akan terlihat dari prestasi yang pernah diperoleh. Perhatikan contoh berikut ini!
Bakat Bembi di Bidang Seni
No.
Jenis Kegiatan
Senang
Prestasi yang dicapai
Ya
Tidak
1.
Musik

Juara 1 (Kabupaten)
2.
Menyanyi


3.
Film


4.
Cerpen/mengarang

Juara 1 (Provinsi)
5.
Pidato


6.
Drama


7.
Vokalgrup


8.
Puisi

Juara 1 (Provinsi)
Berdasarkan tabel di atas Bembi sangat berbakat di bidang seni, khususnya di bidang musik, mengarang, dan puisi.
Bakat Yudhayani di Bidang Olahraga
No.
Jenis Kegiatan
Senang
Prestasi yang dicapai
Ya
Tidak
1.
Atletik


2.
Renang


3.
Tenis meja


4.
Bulu tangkis


5.
Bola Voli

Juara 1 (Kabupaten)
6.
Bola basket


7.
Bela Diri


Berdasarkan tabel di atas bahwa bakat olahraga Yudhayani hanya di bidang bola voli saja.
2.   Cara mengetahui minat pribadi
Minat adalah kecenderungan atau perhatian terhadap sesuatu hal yang disertai oleh perasaan dan pikiran. Perasaan dan pikiran inilah yang mendorong munculnya minat seseorang. Misalnya, orang yang banyak tahu tentang dunia perfilman maka ia akan berminat menjadi pemain film, orang yang banyak tahu tentang karya tulis maka ia akan berminat mengikuti lomba karya tulis, dan lain-lain.
Berdasarkan obyeknya, minat terdiri dari beberapa macam, yaitu:

a.
Minat terhadap mata pelajaran

b.
Minat terhadap jurusan

c.
Minat terhadap kesenian

d.
Minat terhadap pekerjaan

e.
Minat terhadap ilmu pengetahuan

f.
Minat terhadap olah raga

g.
Minat terhadap keterampilan

h.
Minat terhadap kegiatan tertentu

i
Dan lain-lain
D.   CARA MENGEVALUASI DAN MEMANFAATKAN KEKUATAN PRIBADI
Suatu metode yang dapat digunakan untuk mengetahui tipe-tipe pribadi adalah metode enneagram. Ennea (bahasa Yunani) artinya sembilan, yang merupakan penjabaran dari 9 tipe energi alami yang masing-masing menyimpan watak dan karakter seseorang. Kesembilan tipe tersebut dapat membedakan cara seseorang dalam menentukan pilihan, bersikap, berperilaku, dan mengembangkansifat-sifat asli dirinya dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan bukti sejarah menunjukkan bahwa enneagram telah dikenal dalam peradaban masyarakat di kawasan Asia Tengah sejak tahun 2.500 SM. Para ahli psikolog Mesopotamia, sudah menggunakan prinsip-prinsip enneagram untuk mengetahui masalahperbedaan karakter manusia. Dengan menggunakan enneagram mereka berusaha memahami perbedaan watak masing-masing orang serta mengelola perbedaan tersebut agar semua potensi yang dimiliki para anggota dapat dimanfaatkan secara optimal.
Dalam perkembangan selanjutnya, metode enneagram digunakan dalam program rekruitmen dan pelatihan pada lembaga pengembangan sumber daya manusia di beberapa perusahaan bisnis, seperti Amerika, Jepang, dan negara-negara di Eropa.
Simbol enneagramadalah berupa lingkaran dengan sembilan titik geometris yang memiliki sembilan tipe dasar kepribadian manusia serta hubungan antar pribadi yang kompleks. Kesembilan tipe dasar kepribadian itu adalah sebagai berikut.
1.   Tipe pekerja
kepribadian yang selalu mengejar kesempurnaan hidup. Pribadi dengan tipe ini biasanya memperhatikan segala sesuatu secara mendetail. Orang ini tidak mudah menyerah, walaupun harus menanggung beban sangat berat. Namun karena ia menuntut setiap orang juga seperti dirinya, sehingga cenderung mencari-cari kesalahan orang lain.
2.   Tipe penolong
Kepribadian yang amat bersahabat, penuh perhatian, dan rela melayani sesamanya. Orang ini selalu berusaha keras untuk berbuat baik kepada orang lain. Namun jika ia dikecewakan atau dikritik karena terlalu mencampuri urusan orang lain ia akan marah. Alam bawah sadarnya selalu dihantui oleh rasa ketakutan terbuang dari lingkungannya. Oleh karena itu, ia akan selalu berusaha agar hidupnya menjadi berarti bagi orang lain.
3.   Tipe motivator
Kepribadian yang sangat terobsesi dengan prinsip-prinsip efisiensi. Orang tipe ini cenderung menetapkan target yang tinggi dengan bekerja efisien guna mencapai sukses. Kalau perlu, ia tidak segan-segan mengesampingkan kepentingan keluarga, bahkan kesehatannya. Sering kali tindakannya menimbulkan dampak terhadap lingkungan kerjanya. Sebab ia menuntut kadar komitmenyang sama terhadap para bawahannya. Padahal dengan tuntutannya yang terkadang menyiksa orang-orang disekitarnya, mereka justru sering menderita strees.
4.   Tipe individualis
Kepribadian yang selalu menempatkan keunikan diri, kreativitas, dan emosi diri pada tingkat yang paling tinggi. Ia melihat dirinya sebagai insan yang berbeda dengan orang lain. Orang ini tidak senang pada hal-hal yang bersifat biasa-biasa saja. Ia terobsesi bekerja dengan caranya sendiri yang unik, sehingga lebih suka menutup pintu untuk kerjasama dengan orang lain. Orang seperti ini kalau diberi kebebasan akan cenderung terisolasi dari lingkungan sekitarnya.
5.   Tipe pemikir
Kepribadian yang rasional, biasanya pintar, berpikir analistis dan tegas dalam mengambil keputusan, akan tetapi miskin dalam pergaulan. Jangankan meluangkan waktu untuk bertukar pikiran dan perasaan dengan orang lain, perhatiannya hanya pada bidangnya saja serta terlalu ambisius dalam mengejar ilmu. Sayangnya meskipun intelektualitasnya tidak diragukan akan tetapi malas bekerja.
6.   Tipe loyalis
Kepribadian yang bisa dipercaya, jujur, dan bertindak tegas sesuai hukum atau norma yang berlaku. Pembawaannya cenderung sangat hati-hati dan selalu cemas. Perasaan ini terbawa terus dalam pekerjaan dan lingkungannya. Biasanya ia dihantui oleh rasa ketakutan dan kecemasan agar tidak berbuat kesalahan. Apabila kecemasan itu tidak terkontrol, ia tidak akan mampu membuat keputusan atau bertindak sesuai perasaan dan pikiran sehatnya.
7.   Tipe antusiastis
Kepribadian yang selalu bersikap optimistis akan masa depannya meskipun dalam kondisi buruk sekalipun. Orang ini akan berusaha menghindari strees. Namun jika situasi semakin memburuk dengan mudah ia berubah, banting stir untuk memilih pekerjaan lain yang dianggap lebih baik. Meskipun hidupnya tidak selalu berhasil, ia susah menerima kegagalan atau penderitaan. Orang seperti ini harus dilatih untuk menerima kegagalan, sehingga mereka tidak akan jatuh ke dalam obsesi keberhasilan terus menerus.
8.   Tipe pemimpin
Kepribadian yang memiliki kekuatan atau kemampuan yang tinggi untuk mempengaruhi orang lain, akan tetapi cenderung kejam terhadap dunia sekitarnya. Orang ini tidak mau kompromi dengan apa yang telah diyakininya. Apabila memegang kekuasaan bisa berbahaya, karena cenderung bersifat otoriter. Ia terobsesi oleh suatu prinsip keadilan, sehingga akan membanggakan dirinya sebagai orang yang menguasai rasa keadilan. Berpegang pada kebenaran yang diyakininya, ia akan berjuang untuk memperbaiki ketidak-adilan di lingkungannya. Di lain sisi, kegigihannya menanamkan keadilan kepada pihak lain menutup telinganya sendiri untuk mendengarkan pendapat orang lain yang berbeda, sehingga sering terjerat dalam banyak konflik.
9.   Tipe cinta damai
Kepribadian yang tidak menyukai persaingan. Oleh karena itu, ia akan selalu berusaha agar lingkungannya menjadi tenang dan damai. Namun, karena selalu menghindari konflik maka sikapnya menjadi datar terhadap siapapun. Ia tidak mampu mengutarakan pendapatnya secara jelas dan transparan. Akibatnya orang lain sering tidak dapat menangkap maksudnya. Dengan pembawaannya yang terlalu rendah hati, ia merasa dirinya tidak begitu berarti dan tidak penting bagi orang lain. Hal ini cenderung membuatnya mengharapkan orang lain untuk memotivasi dirinya.
Dengan menggunakan metode enneagram kita akan dapat menyadari bahwa masing-masing karakter memiliki kelebihan (energi positif) dan kelemahan (energi negatif). Namun, tidak berarti enneagram merupakan perangkat untuk menilai apakah tipe yang satu lebih baik dibandingkan dengan tipe yang lain. Sebaliknya dengan mengetahui kelebihan atau kelemahan diri justru akan membantu orang memahami karakter sendiri.
Dalam hal ini enneagrammemberi gambaran yang lebih jelas bahwa sebagai manusia kita berbeda dengan orang lain. Jangan coba-coba mengubah atau mengharuskan orang lain bertindak sesuai dengan keinginan kita. Kalau dipaksa pasti akan muncul ketegangan atau konflik.

No comments:

Post a Comment