1. Barangsiapa melaksanakan haji di rumah ini (Baitullah al-Haram), tidak rafats dan tidak berbuat fasik, maka dia kembali seperti pada hari dilahirkan ibunya. (HR. Bukhari)
Penjelasan:
Rafats artinya mengeluarkan kata-kata yang menimbulkan birahi yang tidak senonoh atau bersetubuh.
2. Antara umroh yang pertama dengan umroh kedua (terdapat) penghapusan dosa-dosa (yang dilakukan antara keduanya) dan haji mabrur tiada pahala kecuali surga. (HR. Bukhari)
3. Jihad yang paling afdhol ialah haji yang mabrur. (HR. Bukhari)
4. Thawaf itu adalah shalat dan bila perlu berbicara (saat melakukan thawaf) hendaklah bicara yang baik-baik. (HR. Tirmidzi)
5. Seorang hamba AKU sehatkan tubuhnya dan AKU perluas baginya mata pencahariannya dan berlalu lima tahun tidak berhaji kepada rumah-KU maka dia akan kehilangan (pemberian-KU). (HR. al-Baihaqi)
6. Barangsiapa memiliki bekal dan kendaraan (biaya perjalanan) yang dapat menyampaikannya ke baitillahil haram dan tidak menunaikan (ibadah) haji maka tidak mengapa baginya wafat sebagai orang Yahudi atau Nasrani. (HR. Tirmidzi dan Ahmad)
7. Talbiah Rosululloh SAW ialah:
"Labbaikallaahumma labbaika, labbaika laa syariika laka labbaik, innalhamda wanni’mata laka walmulka, laa syariika laka” [Aku datang (memenuhi panggilan-MU), ya ALLAH, aku datang. Aku datang dan tiada sekutu bagi-MU, aku datang. Sesungguhnya segala pujian, kenikmatan dan kerajaan (kekuasaan) milik-MU, tiada sekutu bagi-MU]. (HR. Bukhari).
8. Rosululloh SAW menyambut orang yang pergi haji:
"Qobulallaahu hajjaka wa ghofaro dzanbaka wa akhlafa nafaqotaka” [Semoga Allah menerima hajimu, mengampuni dosamu dan mengganti ongkosmu (biaya-biayamu)] (HR. ad-Dainuri)
Sumber:
1100 Hadits Terpilih (Sinar Ajaran Muhammad) - Dr. Muhammad Faiz Almath
Penerbit: Gema Insani Press
No comments:
Post a Comment