Download Software, Logo, Arti Logo, Wallpaper dan Kaligrafi ada disini
Logo SMK Tamtama, Tamtama Karanganyar, Lambang SMK Tamtama, Gambar Logo Tamtama Karanganyar, Wallpaper SMK Tamtama, Logo Sekolah Kebumen, Logo Sekolah Karanganyar,
Visi : Mewujudkan SMK Negeri 1 Gombong sebagai pencetak Sumber Daya Manusia (SDM) terampil, kompetitif, dan mandiri berdasarkan Iman dan Taqwa yang mampu menghadapi era global.
Misi :
Menyiapkan wirausahawan yang berkualitas
Membentuk tamatan yang berkepribadian unggul dan mampu mengembangkan diri dan melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi
Menyiapkan tenaga kerja terampil dibidang Teknik Mesin, Teknik Otomotif dan Teknik Komputer dan Informatika yang kompetitif.
Menjadikan SMK Negeri 1 Gombong sebagai sumber informasi dibidang Teknik Mesin, Teknik Otomotif dan Teknik Komputer dan Informatika.
Atas usulan peserta rapat POMG ST Negeri Gombong, dibentuklah Panitia Pendiri STM Gombong.
Tanggal 20-10-1967 rapat Panitia Pendiri memutuskan membentuk dewan harian terdiri dari Ketua : Bapak Soemadji, BE Karyawan Proyek Sempor Sekretaris : Bapak Wonoso Guru ST Negeri Gombong Bendahara : Bapak Wartoyo, BA (Alm) Guru SMA Negeri Gombong
Dewan harian menghadap ke IPDT Semarang, IPDT memerintahkan supaya STM Gombong menginduk ke STM Purworejo, pada waktu itu Kebumen belum ada STM Negeri.
Tanggal 1-1-1968 STM Negeri Gombong dibuka dengan jumlah pendaftar 253 Orang dan diterima 120 Orang untuk jurusan Bangunan dan Bangunan Air.
Tahun Pelajaran 1981 / 1982 Status Fillial dialihkan ke STM Negeri Kebumen.
Tahun Pelajaran 1991/1992 STM Negeri Gombong tidak diperkenankan menyelenggarakan PSB (Pendaftaran Siswa Baru)
Selama 15 tahun STM Negeri Gombong telah meluluskan 4.020 Siswa yang terdiri dari:
Jurusan Bangunan : 2.880 Orang
Jurusan Mesin : 900 Orang
Jurusan Listrik : 240 Orang
PROSES BERDIRINYA SMK NEGERI 1 GOMBONG
Setelah tahun pelajaran 1991 / 1992 STM Negeri Gombong tidak menyelenggarakan PSB sehingga wali murid, masyarakat, guru / karyawan resah. Keresahan ini sampai pada beliau Bapak Bupati Kepala Daerah TK II Amin Sudibyo melalui pembantu Bupati Wilayah Gombong Bapak Drs. Fadlullah Nasrowi. Hal ini tercermin dalam surat Bupati Kepala Daerah TK II Kebumen no.421.5/02.411 tanggal 25 September 1992 tentang Pembentukan Panitia Pelestarian STM Negeri Gombong.
Januari 1993 Pengampu Study Tour Siswa ke Jakarta Bapak Wanoso BA dan Bapak Purnomo PA bertemu salah satu Alumni STM Negeri 1 Gombong yang sudah bekerja di Jakarta adalah Ir. H. Soedarno.
Tanggal 22-4-1993 atas saran Ir. H. Soedarno Panitia membuat surat ke Bapak Jenderal Soesilo Soedarman MENKO POLKAM dengan nomor surat 06/PANSTM/93.
Tanggal 27-5-1993 STM Negeri Gombong mendapat tembusan surat dari Bapak Soesilo Soedarman dengan nomor B.141/MENKO/POLKAM/5/1993
Tanggal 10-3-1995 Penetapan lokasi SMK Negeri Gombong dengan Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah TK II Kebumen no.590/229/SK/1993 di desa Wero, diperkuat dengan surat dari BPN Wilayah Prop. Jateng tanggal 26-1-1996 no.01 /PTT/I/ 1996.
Tanggal 2-4-1996 Hari Selasa Pahing dilaksanakan peletakan batu pertama pembangunan Gedung STM Negeri oleh Bapak Drs. Koesno Kepala Kantor Wilayah Depdikbud Prop. Jateng beserta Bapak Bupati Kebumen clan pejabat lainnya.
1.PERISAI BERSUDUT LIMA, melambangkan perjuangan dan perlindungan.
2.GUNUNG, melambangkan kesentausaan serta ketenangan dan merupakan salah satu sumber kesuburan
3.BINTANG BERSUDUT LIMA, melambangkan kepercayaan kepada Tuhan YME sesuai dengan sila I dari Pancasila.
4.MENARA, melambangkan sebagian besar penduduk Kabupaten Jepara yang memeluk agama Islam.
5.POHON BERINGIN, melambangkan pengayoman dan persatuan sedangkan sulur 4 dan akar 5 mengandung arti angka tahun 45.
6.UKIR-UKIRAN RELUNG MOTIF JEPARA ASLI, melambangkan hasil seni kerajinan yang spesifik, penuh kreasi dan terkenal sampai keluar negeri.
7.PADI, melambangkan kemakmuran dalam bidang pangan, berbiji 17 mengandung arti angka tanggal 17.
8.KAPOK, melambangkan produksi daerah yang terkenal tinggi kwalitasnya dipasaran dunia, sedangkan jumlah 8 buah angka bulan ke 8.
9.Perpaduan antara butir PADI BERBIJI 17, KAPOK 8 buah dan SULUR 4 serta AKAR 5, merupakan rangkaian angka-angka yang mewujutkan saat yang bersejarah hari Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.
10.BUNGA MELATI, diikat dengan pita merah melambangkan perjuangan dan kemajuan wanita serta menunjukkan tempat kelahiran Pahlawan Nasional RA Kartini.
11.TANAH DATAR, melambangkan kesuburan daerah, merupakan potensi pertanian dan perkebunan untuk kemakmuran.
12.LAUT, melambangkan kebebasan , mengandung kekayaan alam yang melimpah ruah sebagai sumber mata pencaharian utama bagi para nelayan.
13.Perpaduan antara LANGIT, GUNUNG, TANAH DATARAN dan LAUT, menggambarkan kekayaan alam di daerah sebagai sumber kehidupan dan penghidupan rakyat.
Logo Kabupaten Jepara, Lambang Kabupaten Jepara, Logo Kab. Jepara, Lambang Kab. Jepara, Gambar Logo Kab. Jepara, Gambar Lambang Kab. Jepara, Wallpaper Logo Jepara,
Lambang Daerah tersebut diatas memiliki makna sebagai berikut :
Perisai dengan batas tali bersimpul delapan dengan tulisan "Kabupaten Grobogan" bermakna bahwa Wilayah Kabupaten Grobogan dikelilingi oleh 8 Kabupaten tetangga.
Bintang warna kuning emas,dan bergaris pinggir putih. Artinya Ketuhanan Yang Maha Esa. Ini mencerminkan bahwa seluruh rakyat dan penduduk Kabupaten Grobogan pada umumnya meyakini dan berbakti terhadap Tuhan Yang Maha Esa dengan landasan mental dan iktikad yang suci murni. Sudut 5 (lima) pada bintang artinya : Pancasila. Masyarakat Kabupaten Grobogan khususnya dan Indonesia pada umumnya bertekad bulat dan yakin dengan sepenuh hati bahwa Pancasila adalah merupakan sumber hukum untuk mengurus dan mengatur daerah serta merupakan dasar falsafah dari segala tindak tanduk dan gaya Pembina Daerah.
Warna dasar kuning, melambangkan kemurnian dan keluhuran budaya.
Alas berwarna biru tua di bagian bawah. Melambangkan kesetiaan, artinya rakyat Grobogan selalu setia kepada bumi sebagai tempat berpijak, yaitu kesetiaan terhadap Daerah dan Negara Republik Indonesia.
Tiga gelombang aliran warna biru muda. Melambangkan 3 sungai utama, yaitu Sungai Tuntang, Serang dan Lusiyang berguna bagi rakyat Kabupaten Grobogan.
Kobaran api. Melambangkan sumber api alam di Kabupaten Grobogan (Mrapen), sebagai simbol kehidupan dengan semangat yang menyala-nyala dan tidak pernah padam.
Warna hijau yang membentuk simbol pohon dan daun jati berwarna kuning. Melambangkan hutan yang membentang di Kabupaten Grobogan sebagian besar merupakan hutan jati yang diharapkan mampu memberikan kemakmuran.
Gambar dua gunung berwarna biru. Melambangkan kondisi geografis Kabupaten Grobogan yang dibatasi oleh 2 (dua) pegunungan yaitu Pegunungan Kendeng dan Pegunungan Kapur Utara.
Gambar penampang melintang belahan bambu yang dijajarkan (Klakah). "Klakah" adalah tempat pembuatan garam darat yang khas di Kabupaten Grobogan sebagai lambang kerajinan rakyat di bidang industri kecil.
Gambar bambu runcing. Melambangkan semangat seluruh rakyat dalam memperjuangkan, mempertahankan, membela dan mengisi kemerdekaan.
Gambar bulir padi dan jagung. Melambangkan hasil utama pertanian di Kabupaten Grobogan.
Gambar Simbol Cahaya Listrik / Halilintar (Petir). Melambangkan kekuatan alam yang harus dapat dikuasai oleh rakyat Kabupaten Grobogan. Menggambarkan karakter masyarakat Kabupaten Grobogan dalam kemampuannya mengendalikan hawa nafsu. Halilintar (petir) ini diambil dari filosofi Legenda Ki Ageng Selo.
Serangkaian 17 gerigi daun jati, 8 nyala kobaran api, 4 kelakah bambu, 5 ruas bambu runcing dan disinari cahaya halilintar.Melambangkan bahwa inti perjuangan masyarakat dan Bangsa Indonesia yang ada di Kabupaten Grobogan dilandaskan pada semangat proklamasi 17 Agustus 1945.
Kabupaten Grobogan, Kab. Grobogan, Logo Kab. Grobogan, Lambang Kab. Grobogan, Logo Kabupaten Grobogan, Gambar Logo Kab. Grobogan, Wallpaper Logo Grobogan
Bentuk Lambang daerah Kabupaten Demak berupa perisai yang berbentuk dasar segitiga lengkung melambangkan pertahanan dan keamanan lahir dan batin.
Makna Lambang :
Sebagaimana tercantum dalam Peraturan Daerah Kabupaten Demak tanggal 17 Agustus 1972 tentang Lambang Daerah Kabupaten Demak yang mengartikan makna motif-motif di dalam lambang dan pengapitnya sebagai berikut :
1. Lukisan bintang persegilima warna kuning emas melambangkan hasrat masyarakat Demak untuk mengamalkan Pancasila dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
2. Dasar biru dan kuning menunjukkan geografis daerah Kabupaten Demak adalah daerah pantai dan rawa, yang mana setiap tahun waktu musim penghujan terlalu banyak air dan musim kemarau sangat kekurangan air;
3. Masjid menunjukkan arti kebesaran Masjid Agung Demak sebagai hasil kebudayaan khas Demak; Ruang masjid berjumlah 9 (sembilan) melambangkan tempat musyawarah Walisongo dan beringin melambangkan keadilan dan kebenaran serta penyayang;
4. Tombak berdiri tegak lurus melintas ke atas di tengah ruang masjid yang mengandung arti kepahlawanan revolusi 1945 melawan penjajahan;
5. Empat garis bergelombang laut berwarna biru menunjukkan bahwa Demak memiliki potensi hasil laut;
6. Perahu layar mengandung arti kepahlawanan armada pimpinan Adi Pati Unus;
7. Padi dan kapas menunjukkan arti potensi bahan baku sandang dan pangan; Jumlah butir padi 17, kapas 8, gelombang laut 4 di setiap 5 garis putih, hal tersebut menunjukkan tanggal Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945
Logo Kabupaten Demak, Logo Kab. Demak, Lambang Kabupaten Demak, Lambang Kab. Demak, Gambar Logo Kabupaten Demak, Gambar Logo Kab. Demak, Wallpaper Logo Demak, Logo Demak Beramal
Berdasarkan Perda Kotamadya Salatiga Nomorn 5 Tahun 1997, makna lambang daerah dibagi menjadi dua macam yaitu :
Makna warna dalam lambang daerah :
Putih : Berarti kejujuran / kesucian
Kuning Emas : Berarti keluhuran/ keagungan/ kemulian/ kejayaan
Hijau : Berarti kemakmuran
Biru : Berarti kedamaian
Hitam : Berarti keabadian/ keteguhan
Merah : Berarti Keberanian
Makna bentuk dan motif yang terkandung dalam lambang daerah
Bentuk Perisai
Melambangkan pertahanan dan ketahanan Wilayah/ Daerah, sedangkan warna dasar biru laut melambangkankesetiaan
Bintang bersudut lima berwarna kuning emas yang disebut "Nur Cahaya"
Melambangkan bahwa rakyat salatiga adalah insan yang percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing
Lukisan Sadak Kinang
Melambangkan kesuburan daerah salatiga dan sumber kekuatan
Lukisan dua buah gunung yang berhimpit menjadi satu
Melambangkan bersatunya rakyat dengan pemerintah derah, disamping melambangkan Kota Salatiga berada di daerah pegunungan yang berhawa sejuk
Lukisan Padi dan Kapas
Melambangkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Salatiga, sedangkan jumlah biji padi dua puluh empat buah dan daun kelopak bunganya berjumlah tujuh melambangkan tanggal dan bulan hari jadi Kota Salatiga
Lukisan Patung Ganesa
Melambangkan peranan dan fungsi Salatiga sebagai kota pendidikan
Susunan Batu Bata
Melambangkan status kota/ kotamadya, dan empat lekukan serta lima kubu perlindungan melambangkan diproklamasikannya kemerdekaan Republik Indonesia pada Tahun 1945
Pita dengan tulisan "SRIR ASTU SWASTI PRAJABHYAH"
Mempunyai makna "Semoga Bahagia Selamatlah Rakyat Sekalian"
Diatas lambang bertuliskan "SALATIGA"
Menyatakan bahwa lambang ini adalah milik Daerah Kota Salatiga
Logo Kota Salatiga, Lambang Kota Salatiga, Gambar Logo Kota Salatiga, Logo Salatiga, Lambang Salatiga, Wallpaper Kota Salatiga, Gambar Lambang Salatiga
Warna hijau berarti hidup, warna-warna putih, kuning, merah, dan hitam melukiskan nafsu diantara beberapa nafsu manusia. Semuanya berarti hidup harus dapat menguasai nafsunya.
Makna dari lukisan :
1. Perisai mewujudkan lambang perjuangan dan perlindungan.
2. Tugu lilin menyala melukiskan kebangunan dan kesatuan kebangsaan.
3. Keris melambangkan kejayaan dan kebudayaan.
4. Panah berarti selalu waspada.
5. Jalur mendatar berombak berarti Bengawan Sala.
6. Bintang kanan kiri melukiskan bintang dilangit dan berarti kesejahteraan.
7. Bambu runcing menggambarkan perjuangan rakyat.
8. Kapas dan padi melukiskan pakaian dan makanan yang berarti : Do'a kearah kemakmuran
Jumlah 6 dari daun, bunga dan buah kapas berarti bulan 6, jumlah 16 dari buah padi berarti
tanggal 16
9. Kain adalah hasil kerajinan terpenting dari Kota Besar Surakarta dan Sidomukti mengandung
arti do'a keluhuran
Lukisan yang terdapat dalam lingkaran jorong merupakan surya sangkala memet:
1. Anak panah diatas busur dengan bergerak, berarti " rinaras" dan berwatak enam.
2. Air berarti "waudadi" atau "dadi" dan berwatak empat
3. Mulai pangkal panah sampai ujung tugu merupakan bentuk lurus berarti " terus " dan
berwatak sembilan
4. Tugu lilin berarti "manunggal" dan berwatak satu
Secara lengkap berbunyi : "RINARAS DADI TERUS MANUNGGAL" yang berarti tahun 1946
Sejarah kelahiran Kota Surakarta (Solo) dimulai pada masa pemerintahan Raja Paku Buwono II di Kraton Kartosuro. Pada masa itu terjadi pemberontakan Mas Garendi (Sunan Kuning) dibantu kerabat-kerabat Keraton yang tidak setuju dengan sikap Paku Buwono II yang mengadakan kerjasama dengan Belanda. Salah satu pendukung pemberontakan ini adalah Pangeran Sambernyowo (RM Said) yang merasa kecewa karena daerah Sukowati yang dulu diberikan oleh keraton Kartosuro kepada ayahandanya dipangkas. Karena terdesak, Paku Buwono mengungsi kedaerah Jawa Timur (Pacitan dan Ponorogo).
Dengan bantuan pasukan Kumpeni dibawah pimpinan Mayor Baron Van Hohendrof serta Adipati Bagus Suroto dari Ponorogo pemberontakan berhasil dipadamkan. Setelah tahu Keraton Kartosuro dihancurkan
Tanggal 16 Juni merupakan hari jadi Pemerintah Kota Surakarta. Secara de facto tanggal 16 Juni 1946 terbentuk Pemerintah Daerah Kota Surakarta yang berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri, sekaligus menghapus kekuasaan Kerajaan Kasunanan dan Mangkunegaran.
Secara yuridis Kota Surakarta terbentuk berdasarkan penetapan Pemerintah tahun 1946 Nomor 16/SD, yang diumumkan pada tanggal 15 Juli. Dengan berbagai pertimbangan faktor-faktor historis sebelumnya, tanggal 16 Juni 1946 ditetapkan sebagai hari jadi Pemerintah Kota Surakarta
1.Periode Pemerintah Daerah Kota Surakarta 16 Juni 1946 sampai berlakunya Undang-undang Nomor 16 Tahun 1947
2.Periode Pemerintahan Haminte Surakarta. Berlakunya Undang-undangan Nomor 16 tahun 1947 sampai dengan berlakunya Undang-undang Nomor 22 tahun 1948
3.Periode Pemerintah Daerah KotaSurakarta. Berlakunya Undang-undang Nomor 22 tahun 1948 sampai berlakunya Undang-undang Nomor 1 tahun 1857
4.Periode Pemerintah Daerah Kotapraja Surakarta. Berlakunya Undang-undang Nomor 1 tahun 1957 sampai berlakunya Undang-undang Nomor 18 tahun 1965
5.Periode Pemerintah Kotamadya Surakarta. Berlakunya Undang-undang Nomor 5 tahun 1974 sampai dengan Undang-undang Nomor 22 tahun 1999
Periode Pemerintah KotaSurakarta. Berlakunya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah, UU Nomor 32 Tahun 2004, sampai sekarang.
Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 10 Tahun 2001,
tanggal 13 Desember 2001 adalah :
Visi :
Terwujudnya Kota Sala sebagai Kota Budaya yang bertumpu pada potensi Perdagangan, Jasa , Pendidikan, Pariwisata dan Olah Raga.
Misi:
Revitaisasi kemitraan dan partisipasi seluruh komponen masyarakat dalam semua bidang pembangunan , serta perekatan kehidupan bermasyarakat dengan komitmen cinta kota yang berlandaskan pada nilai-nilai “Sala Kota Budaya”.
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dalam pengusahaan dan pendaya gunaan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, guna mewujudkan inovasi dan integrasi masyarakat madani yang berlandas kan ke-Tuhanan Yang Maha Esa.
Mengembangkan seluruh kekuatan ekonomi Daerah, sebagai pemacu tumbuhan dan berkembangnya ekonomi rakyat yang berdaya saing tinggi, serta mendaya gunakan potensi pariwisata dan teknologi terapan yang akrap lingkungan.
Membudayakan peran dan fungsi hukum, pelaksanaan Hak Asasi Manusia dan demokratisasi bagi seluruh elemen masyarakat, utamanya para penyelenggara pemerintahan
SANTIAGO - Seorang bocah berusia 10 tahun dari Bolivia berusaha untuk mencari ibunya yang baru saja dibebaskan dari penjara. Namun, untuk bisa mewujudkan niat mulia itu sang bocah harus dihadang berbagai cobaan hingga nyasar ke Chili.
Ia rela menempuh perjalanan ribuan kilometer ke sebuah kota di Chile dengan bersembunyi di sebuah kotak kecil di dalam truk karena kerinduan pada ibu kandungnya. Sayang, rencana bertemu ibu kandungnya yang tengah dipenjara di kota lain, itu gagal karena truk yang ditumpanginya itu menuju ke kota yang berbeda.
Bocah 10 tahun itu bersembunyi di dalam kotak di dalam truk pengantar mineral dari Kota Oruro di Bolivia, karena berpikir bahwa truk tersebut akan menuju Kota Cochabamba, kota di mana ibunya dipenjara. Ibu Franklin, Zenobia dipenjara tiga tahun dalam kasus kokain dan dibebaskan bulan lalu. Namun ia tidak kembali ke keluarganya di Oruro, Bolivia, karena tidak diizinkan meninggalkan negara itu..
Sayang, truk itu ternyata menuju Iquiqe, sebuah kota di Chile berjarak 1.800 kilometer. Kota itu jauh berbelok arah dari Chocahamba. Pupus sudah harapan Franklin bertemu ibunya. Dengan harapan bisa mengantarkan dirinya untuk bertemu dengan ibunda tercinta. Dia menempuh perjalanan melewati pegunungan Andes yang berjarak 500 kilometer.
Franklin Vilca akhirnya tiba di Kota Iquique, Chili, setelah menempuh perjalanan selama tiga hari. Dia menempuhnya tanpa makanan dan minuman.
Franklin akhirnya turun dari truk tersebut dan hanya berjalan tanpa arah hingga ke wilayah Alto Hospicio, kota pinggiran di Iquique. Di saat itulah seorang wanita beranama Margarita Flores menemukannya dan membawanya pulang, saat sedang berkeliaran di jalan di Alto Hospicio, sebuah kota dekat Iquiqe.
Bocah tersebut pun akhirnya diserahkan ke kepolisian. Untung saja pengadilan tetap mengizinkannya untuk tetap tinggal di Chili.
Namun sayangnya, meski ibu sang bocah tersebut sudah dibebaskan, pengadilan melarangnya untuk pergi ke luar dari Chili.
Singkat cerita, kedua ibu dan anak itu pun bisa berkomunikasi melalui jaringan telepon.
"Aku hanya ingin bertemu dengan ibu," ujar Franlin kepada ibunya, pada saat siaran di televisi Chili. "Aku hanya ingin pergi ke Cochabamba, cepat jemput saya bu!"
"Ibu memang sudah ke luar penjara. Kamu tidak akan lagi tinggal hanya dengan ayah dan kakakmu lagi, tapi kamu akan bersama ibu, anakku sayang," ujar sang ibu sambil berderai air mata membalasnya, seperti dilansir AFP, Jumat (13/5/2011).
Kisah Franklin itu mendapat perhatian media massa setempat, baik cetak maupun elektronik. Dan pemberitaan media itu ditonton ibu sang anak. Ia juga mengungkapkan kerinduannya pada Franklin.
Eskalator atau tangga jalan adalah salah satu transportasi vertikal berupa konveyor untuk mengangkut orang, yang terdiri dari tangga terpisah yang dapat bergerak ke atas dan ke bawah mengikuti jalur yang berupa rail atau rantai yang digerakkan oleh motor.
Karena digerakkan oleh motor listrik , tangga berjalan ini dirancang untuk mengangkut orang dari bawah ke atas atau sebaliknya. Untuk jarak yang pendek eskalator digunakan di seluruh dunia untuk mengangkut pejalan kaki yang mana menggunakan elevator tidak praktis. Pemakaiannya terutama di daerah pusat perbelanjaan, bandara, sistem transit, pusat konvensi, hotel dan fasilitas umum lainnya.
Keuntungan dari eskalator cukup banyak seperti mempunyai kapasitas memindahkan sejumlah orang dalam jumlah besar dan tidak ada interval waktu tunggu terutama di jam-jam sibuk dan mengarahkan orang ke tempat tertentu seperti ke pintu keluar, pertemuan khusus, dll.
Elevator adalah angkutan transportasi vertikal yang digunakan untuk mengangkut orang atau barang. Lift umumnya digunakan di gedung-gedung bertingkat tinggi; biasanya lebih dari tiga atau empat lantai. Gedung-gedung yang lebih rendah biasanya hanya mempunyai tangga atau eskalator. Lift-lift pada zaman modern mempunyai tombol-tombol yang dapat dipilih penumpangnya sesuai lantai tujuan mereka, Terdapat tiga jenis mesin, yaitu Hidraulik, Traxon atau katrol tetap, dan Hoist atau katrol ganda, Jenis hoist dapat dibagi lagi menjadi dua bagian, yaitu hoist dorong dan hoist tarik.