Ini kisah seorang pedagang semangka yang bernama Agil, seperti biasanya ia berjualan setiap hari dan kalimat yang sering ia teriakkan adalah “SEMANGKA MERAH, MANIS TANPA BIJI” dan kalimat itu berulang kali ia ucapakan, hingga suatu saat ada seorang pembeli yang berniat membeli semangka manis itu.
Si pembeli bertanya kepada Agil, “Semangkanya manis nggak, Mang?
“Oh manis, manis.. merah tanpa biji!” jawab Agil mantap.
Tanpa pikir panjang pembeli itu langsung mengeluarkan uang yang sesuai kesepakatan antar pembeli dan penjual. Lalu pembeli tersebut pulang dengan membawa semangka yang dibelinya, dengan mengendarai motor.
Dalam perjalanan pembeli itu menabrak tembok lalu semangka itu jatuh dan pecah. Pembeli itu sangat marah ketika semangka yang dibelinya tidak sesuai dengan apa ia inginkan.
Lalu ia kembali kepada si Agil tadi, dengan nada marah,
“Amang ini gimana sih, kalau jualan itu jangan menipu pembeli dong!”
“Nipu bagaimana, pak?” tanya Agil.
“Amang kan bilang kalau ini semangka merah, tapi coba lihat.. semangka yang saya beli barusan ternyata putih kekuningan...” jawab pembeli.
“Loh memang Bapak membawanya dengan apa?” tanya Agil tanpa merasa bersalah.
“Saya bawa dengan motor, lalu semangka itu jatuh dan ternyata warna bukan merah, melainkan ini “putih”, kata pembeli masih dengan nada emosi
Agil pun menjelaskan dengan tenangnya,
“Bapak ini gimana sih.. coba bapak pikir.. kalau bapak yang jatuh dari motor, pasti wajah bapak pucat kan?!.. Nah semangka ini juga begitu pak...”
Pembeli, ...????... (dasar pedagang gelo)