Thursday, September 20, 2012

Tips Melamar Kerja / Siap Kerja

Banyak jalan untuk mencari nafkah. Belakangan, insan yang baru lulus kuliah makin banyak yang memilih untuk berwirausaha. Sebagian lain tetap lebih suka menjadi pekerja.
Saat melamar, para fresh graduate cenderung mengikuti jejak orang yang dikaguminya. Mereka yang memiliki kualifikasi tinggi tentunya berharap dapat bekerja di perusahaan yang bonafide. Industri kreatif, teknologi informasi, dan media massa masih akan diminati angkatan kerja baru hingga 10 tahun ke depan lantaran masyarakat makin sadar akan kebutuhannya memperoleh informasi.
Selama teknologi berkembang, industri kreatif, teknologi informasi, dan media massa tak akan kehilangan popularitas di mata pencari kerja. Sementara itu, angkatan kerja baru juga makin melirik kesempatan untuk menjadi abdi negara.
Kenyataannya, mencari kerja tidaklah selalu mudah, hampir mirip dengan mencari jodoh. Sebab, perusahaan memiliki kriteria yang spesifik, tergantung pada kebutuhan jenis usahanya. Untuk bisa masuk ke dunia kerja, persiapan harus dilakukan sejak kuliah, bisa dimulai di tahun ketiga atau sebelumnya.
Bagi mereka yang masih menganggur, sebaiknya mengutamakan kesesuaian pekerjaan yang dilamar dengan kepribadiannya. Kompetisi juga harus menjadi pertimbangan utama. Perlu diketahui "nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tidak menjamin seseorang mudah dapat pekerjaan".
Nilai yang bagus ketika kuliah memang memudahkan dalam proses seleksi administratif. Tapi, keputusan menerima atau tidak menerima pegawai tidak berhenti sampai di sana. Ada kemampuan yang harus dikuasai, yaitu "employability skill" alias keterampilan kerja.
Keterampilan komunikasi, adaptasi, kerjasama, pengelolaan diri, dan pemecahan masalah termasuk di dalamnya. Kemampuan ini sangat diperlukan di tahun-tahun awal bekerja. Bagi yang memiliki pengalaman berorganisasi, biasanya kterampilan ini terlihat menonjol di sesi wawancara. Mereka sudah terbiasa menganalisis, berpikir kritis, dan cukup percaya diri.
Pencari kerja juga harus siap dari segi mental. Ketika pekerjaan impian tak kunjung datang, perluaslah jaringan. Cari informasi sebanyak mungkin. Jaman sekarang perusahaan menggunakan banyak saluran untuk mengumumkan kesempatan berkarier (lowongan kerja).
Selain mengiklankannya, perusahaan juga memajang informasi kesempatan kerja di situs resminya. Tak jarang, mereka memasang pengumuman di situs khusus pencari kerja. Bahkan ada beberapa yang memanfaatkan situs jejaring sosial profesional untuk secara aktif mengintip kualifikasi calon pekerja.
Ketika kesempatan untuk menunjukkan potensi belum muncul, isilah waktu luang dengan kegiatan produktif. Menganggurterlalu lama, selain dapat membuat otak atau wawasan tidak berkembang juga dapat mempengaruhi sisi psikologis. Orang yang mengalami hal ini akan merasa hampa dan merasa tidak berguna. Otak akan menjadi lebih cepat tumpul. Jadi, "kerjakan apa saja, misalnya mengajar siswa SD atau SMP, atau bergabung di komunitas hobi".
Surat Lamaran via Email
Sebelumnya mengirim lamaran lewat email, ada baiknya untuk membaca dengan teliti iklan lowongan kerja yang kita dapatkan. Karena sering kali perusahaan meminta pelamar untuk menuliskan kode tertentu di judul (subject email). Terutama jika pada saat yang bersamaan mereka mempunyai beberapa posisi lowongan pekerjaan.
Berikut beberapa tips menulis dan mengirim surat lamaran via email,
1.
Email Subject (judul email)

Harus menolong penerimanya (perusahaan) untuk segera mengetahui maksud dari email yang kita kirim.

Contoh:
"Lamaran untuk Posisi Staf administrasi" atau "Lamaran H7X" (jika diminta berupa kode)
2.
Menulis surat lamaran

Kita bisa menuliskan surat lamaran di badan email
3.
Resume/CV

Tulis resume/CV dalam file tersendiri dan jadikan sebagai lampiran email

Perusahaan terkadang meminta kita mengirim resume atau CV. Dan perlu diketahui perbedaan antara keduanya, yaitu

Resume :
Informasi tentang diri, latar belakang pendidikan, latar belakang pekerjaan & keahlian. Biasanya 1 halaman & tidak lebih dari 2 halaman
CV :
Hampir sama dengan resume, namun isinya lebih lengkap dibandingkan resume. Di CV kita bisa menambahkan publikasi ilmiah, keanggotaan organisasi, penghargaan yang pernah diraih dan informasi yang dianggap relevan dengan pekerjaan yang ingin dilamar. Biasanya lebih dari 2 halaman.
4.
Jenis file lampiran

Biasanya pada iklan lowongan kerja dicantumkan jenis file yang bisa harus kirim. Umumnya perusahaan meminta file Ms. Word, tapi terkadang mereka mengijinkan untuk mengirimkan file berformat pdf.
Jika tidak disebutkan, kirimkan resume dalam file Ms. Word (.doc)
5.
Photo

Jika diminta untuk menyertakan photo, jangan masukkan file foto yang terlalu besar. Perkecil ukuran dengan menggunakan berbagai jenis program photo editor.
Pergunakan photo formal berwarna yang terbaru (terkini)
6.
Ukuran

Usahakan ukuran email tidak melebihi 300 kb
7.
Signature

Email signature adalah text yang dituliskan secara otomatis oleh provider email kita. Adanya signature dapat mengurangi kesan profesional pada lamaran kita.
Saya biasa menggunakan Gmail, karena kita bisa mengatur signature email kita sendiri. Sedangkan Yahoo! & Hotmail menambahkan signature secara otomatis pada semua email yang kita kirim.
Untuk berkas/file lampiran seperti resume/CV, photo, ijazah, sertifikat, keterangan pengalaman kerja, dan sebagainya dijadikan satu dalam bentuk zip atau rar.
CV Yang Memikat
1.
Buatlah CV dengan layout menarik. Di internet banyak template yang bisa dicontoh
2.
Pilih huruf yang jelas seperti Arial, Tahoma atau Calibri
3.
Informasikan sesuatu yang jelas. Deskripsikan kelebihan yang kita miliki dalam kalimat efektif.
4.
Cantumkan biodata lengkap. Tidak perlu menuliskan semua prestasi yang pernah diperoleh. Pilih yang terbaik dan ada relasinya dengan perusahaan
5.
Sesuaikan bahasa dengan perusahaan yang dituju
Psikotes
Ibarat kamera, psikotes akan memotret kepribadian individu apa adanya. Tidak perlu belajar sebelum menjalaninya. "Cukup jaga stamina karena umumnya psikotes berlangsung berjam-jam".
Untuk itu, di hari sebelumnya, pastikan untuk cukup makan dan tidur. Lalu jaga kesehatan emosi. Buang jauh-jauh rasa kesal. marah, dan apapun hal yang tidak berhubungan dengan pekerjaan. Karena emosi yang tidak stabil akan mempengaruhi jawaban kita.
Dalam menjawab pertanyaan, berikan gambaran yang mewakili kepribadiankita. Berbohong hanya akan menyulitkan perusahaan menempatkan kita di posisi yang tepat. Jadi, deskripsikan dengan detail agar potensi terbaik yang kita miliki dapat terbaca.
Psikotes merupakan alat untuk mengukur kesesuaian seseorang untuk menduduki posisi tertentu. Psikotes bagi tenaga pemasaran akan berbeda dengan teknisi. Perbedaan ini dikarenakan ruang lingkup kerja dan tanggung jawabnya juga berbeda. Otomatis, kompetensi yang dicari pun tidaklah sama.
Kecerdasan seseorang tidak menjamin kelulusan psikotes. Gagal terus di tahap psikotes? Tenanglah, ini bukan jalan buntu. Bisa jadi kita memeang tidak cocok menempati posisi yang dilamar. "Cari info sebanyak-banyaknya tentang sebuah posisi dan lamarlah pekerjaan yang sesuai dengan kepribadian kita".
Saat Wawancara
Kepribadian pelamar akan terlihat makin jelas di tahap wawancara. Segala hal yang ditulis pada surat lamaran dan resume akan teruji kebenarannya. "Jangan pernah berbohong, baik dalam menyusun CV, psikotes, maupun waawancara".
Saat panggilan untuk wawancara tiba, datanglah dengan tampilan profesional. Pewawancara akan menilai penampilan pelamar mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki. Jika bingung memilih baju atau busana, kita dapat mengenakan batik.
Sejak awal masuk ruang wawancara, tunjukkan pembawaan diri yang baik. Duduk denganbahu tegap, menunjukkan kepercayaan diri. Kurangi gerakan tubuh yang tidak perlu, seperti menggaruk kepala, menggigit kuku, atau menggoyang-goyangkan kaki.
Berbicaralah dengan jelas, efektif, dan tidak berlebihan. Perhatikan intonasi, usahakan untuk tidak emosional dan hindari dengungan seperti a.., e.., hm.. dan sebagainya.
Ingat-ingat prestasi yang pernah kita raih. Pewawancara akan mengejar pertanyaan seputar keberhasilan kita. Siapkan jawaban diplomatis tentang kekurangan kita. Beritahu kepadanya (pewawancara) bahwa kita sedang belajar untuk memperbaiki kekurangan tersebut.
Kesiapan seseorang memasuki dunia kerja akan terlihat di sesi ini. Namun, berhadapan langsung dengan pemilik otoritas kerap menjadi masalah untuk sebagian orang.
Dan biasanya pertanyaan yang tersulit terutama bagi mereka yang tidak memiliki pengalaman kerja yang cukup adalah saat ditanya "Berapa gaji yang Anda inginkan?". Yang perlu kita lakukan sebelum wawancara adalah mencari tahu pasaran gaji untuk posisi yang ditawarkan agar kita dapat memberikan jawaban atas pertanyaan ini. Bila terpaksa, berikan jawaban yang berupa kisaran angka, bukan angka tertentu. Jawablah dengan tegas dan tanpa ragu kisaran gaji yang kita inginkan itu, namun tentunya harus realistis dan jangan lupa untuk menyampaikan mengapa kita memasang harga pada 'kisaran' tersebut. Lalu, beritahu pewawancara bahwa kita terbuka untuk membicarakan mengenai kompensasi bila saatnya tiba.
Perlu diketahui, pewawancara lebih suka pada calon pegawai yang dapat bernegosiasi, tegas dan bisa menilai dirinya sendiri atau berani menyampaikan kelebihan yang dimilikinya. Karena memang perusahaan mencari pekerja yang memiliki kepercayaan diri, berkualitas dan smart untuk kemajuan perusahaan.
Perlu diketahu pula bahwa proses wawancara termasuk masa penjajakan yang lebih personal antara pelamar dengan perusahaan. Oleh karena itu, perlu banyak latihan agar bisa sukses di tahap ini.
Demikian beberapa tips untuk melamar kerja yang dapat saya sampaikan. Semoga postingan ini dapat menambah wawasan serta bermanfaat bagi para sobat sekalian. Amien...
Sekian & salam berbagi sob!...
---Dari Berbagai Sumber & Pengalaman Pribadi---

No comments:

Post a Comment