Tuesday, August 16, 2011

Arti dan Makna Logo Kabupaten Garut (Garut Jawa Barat) Disertai Sejarah Kabupaten Garut


Perda No. 9 Tahun 1981
Tentang
Lambang Daerah Kabupaten Garut

Pasal 1:
Lambang Daerah adalah suatu lukisan yang mempunyai bentuk tertentu dan terlukiskan nilai-nilai potensi alam wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Garut.

Pasal 2:











(1)
Bentuk dan ukuran Lambang Daerah ialah sebuah perisai bersudut 3, bergaris tepi kuning tua yang merupakan bingkai dengan ukuran lebar 3 dan tinggi 4.
(2)
Lukisan :
 
a.
Langit biru pada bagian atas perisai.
 
b.
Bintang bersudut 5 warna kuning emas bersinar
 
c.
Gunung, warna biru tua, berpuncak 5 yang menggambarkan Gn.Talagabodas, Gn. Cakrabuana, Gn. Cikuray, Gn. Papandayan, dan Gn. Guntur
 
d.
Sungai, dilukiskan dengan 3 garis putih, yang menggambarkan 3 sungai besar di daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Garut, yaitu Sungai Cimanuk, Cikandang, dan Cilaki.
 
e.
Gelombang laut, 2 buah garis berwarna biru laut menggambarkan batas Selatan Kabupaten Garut merupakan Samudera Indonesia yang bergelombang besar.
 
f.
Hamparan berwarna hijau tua pada perisai bagian bawah menggambarkan keadaan tanah di Kabupaten Daerah Tingkat II Garut yang subur.
 
g.
Sebuah Jeruk Garut, berwarna kuning jeruk yang merupakan hasil spesifik dari Kabupaten Daerah Tingkat II Garut yang disebut dimana-mana dengan sebutan Jeruk Garut.
(3)
Kelengkapan, berupa pita merah yang terletak di bawah menyangga perisai, kedua ujungnya terdapat lipatan dan tertulis huruf putih berbunyi
"TATA TENGTREM KERTARAHARJA"

Sejarah Kabupaten Garut
Sejarah Kabupaten Garut berawal dari pembubaran Kabupaten Limbangan pada tahun 1811 oleh Daendels dengan alasan produksi kopi dari daerah Limbangan menurun hingga titik paling rendah nol dan bupatinya menolak perintah menanam nila (indigo). Pada tanggal 16 Pebruari 1813, Letnan Gubernur di Indonesia yang pada waktu itu dijabat oleh Raffles, telah mengeluarkan Surat Keputusan tentang pembentukan kembali Kabupaten Limbangan yang beribu kota di Suci. Untuk sebuah Kota Kabupaten, keberadaan Suci dinilai tidak memenuhi persyaratan sebab daerah tersebut kawasannya cukup sempit.

Berkaitan dengan hal tersebut, Bupati Limbangan Adipati Adiwijaya (1813-1831) membentuk panitia untuk mencari tempat yang cocok bagi Ibu Kota Kabupaten. Pada awalnya, panitia menemukan Cimurah, sekitar 3 Km sebelah Timur Suci (Saat ini kampung tersebut dikenal dengan nama Kampung Pidayeuheun). Akan tetapi di tempat tersebut air bersih sulit diperoleh sehingga tidak tepat menjadi Ibu Kota. Selanjutnya panitia mencari lokasi ke arah Barat Suci, sekitar 5 Km dan mendapatkan tempat yang cocok untuk dijadikan Ibu Kota. Selain tanahnya subur, tempat tersebut memiliki mata air yang mengalir ke Sungai Cimanuk serta pemandangannya indah dikelilingi gunung, seperti Gunung Cikuray, Gunung Papandayan, Gunung Guntur, Gunung Galunggung, Gunung Talaga Bodas dan Gunung Karacak.

Saat ditemukan mata air berupa telaga kecil yang tertutup semak belukar berduri (Marantha), seorang panitia "kakarut" atau tergores tangannya sampai berdarah. Dalam rombongan panitia, turut pula seorang Eropa yang ikut membenahi atau "ngabaladah" tempat tersebut. Begitu melihat tangan salah seorang panitia tersebut berdarah, langsung bertanya : "Mengapa berdarah?" Orang yang tergores menjawab, tangannya kakarut. Orang Eropa atau Belanda tersebut menirukan kata kakarut dengan lidah yang tidak fasih sehingga sebutannya menjadi "gagarut".

Sejak saat itu, para pekerja dalam rombongan panitia menamai tanaman berduri dengan sebutan "Ki Garut" dan telaganya dinamai "Ci Garut". (Lokasi telaga ini sekarang ditempati oleh bangunan SLTPI, SLTPII, dan SLTP IV Garut). Dengan ditemukannya Ci Garut, daerah sekitar itu dikenal dengan nama Garut.. Cetusan nama Garut tersebut direstui oleh Bupati Kabupaten Limbangan Adipati Adiwijaya untuk dijadikan Ibu Kota Kabupaten Limbangan.

Pada tanggal 15 September 1813 dilakukan peletakkan batu pertama pembangunan sarana dan prasarana ibukota, seperti tempat tinggal, pendopo, kantor asisten residen, mesjid, dan alun-alun. Di depan pendopo, antara alun-alun dengan pendopo terdapat "Babancong" tempat Bupati beserta pejabat pemerintahan lainnya menyampaikan pidato di depan publik. Setelah tempat-tempat tadi selesai dibangun, Ibu Kota Kabupaten Limbangan pindah dari Suci ke Garut sekitar Tahun 1821. Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jenderal No: 60 tertanggal 7 Mei 1913, nama Kabupaten Limbangan diganti menjadi Kabupaten Garut dan beribu kota Garut pada tanggal 1 Juli 1913. Pada waktu itu, Bupati yang sedang menjabat adalah RAA Wiratanudatar (1871-1915). Kota Garut pada saat itu meliputi tiga desa, yakni Desa Kota Kulon, Desa Kota Wetan, dan Desa Margawati. Kabupaten Garut meliputi Distrik-distrik Garut, Bayongbong, Cibatu, Tarogong, Leles, Balubur Limbangan, Cikajang, Bungbulang dan Pameungpeuk. 

Pada tahun 1915, RAA Wiratanudatar digantikan oleh keponakannya Adipati Suria Karta Legawa (1915-1929). Pada masa pemerintahannya tepatnya tanggal 14 Agustus 1925, berdasarkan keputusan Gubernur Jenderal, Kabupaten Garut disahkan menjadi daerah pemerintahan yang berdiri sendiri (otonom). Wewenang yang bersifat otonom berhak dijalankan Kabupaten Garut dalam beberapa hal, yakni berhubungan dengan masalah pemeliharaan jalan-jalan, jembatan-jembatan, kebersihan, dan poliklinik. Selama periode 1930-1942, Bupati yang menjabat di Kabupaten Garut adalah Adipati Moh. Musa Suria Kartalegawa. Ia diangkat menjadi Bupati Kabupaten Garut pada tahun 1929 menggantikan ayahnya Adipati Suria Karta Legawa (1915-1929).

sumber : http://www.garutkab.go.id/

Logo-logo Kabupaten dan Kota (Jawa Tengah, Jawa Barat) ada di kuwarasanku.blogspot.com

Logo Kabupaten Garut (Garut Jawa Barat)


 Logo Kabupaten Garut



Logo Kabupaten Garut (Hitam Putih)
 


 Download Logo, Arti Logo, Wallpaper dan Kaligrafi ada disini

Download Contoh-contoh surat ada disini

Arti dan Makna Logo Kabupaten Garut dapat dibaca disini

Logo Kabupaten Garut, Lambang Garut, Logo Garut, Wallpaper Kab. Garut, Logo Kab. Garut

Arti dan Makna Logo Kota Depok (Depok Jawa Barat)


PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK
Nomor : 01 Tahun 1999
Tentang Hari Jadi dan Lambang Kota Depok
BENTUK, ARTI, LAMBANG KOTA DEPOK

1.      Lambang Kota Depok berbentuk Perisai bersisi 5 (lima) dengan warna dasar biru yang didalamnya terdapat gambar, warna dan bentuk serta di bagian atas terdapat tulisan “KOTA DEPOK” dan dibagian bawah terdapat tulisan  “PARICARA DHARMA” dengan warna putih.
2.      Lambang  Kota terdiri dari 3 (tiga) bagian, dengan perincian sebagai berikut :
a.       Bagian Depan terdiri dari :
1)      Gambar Kujang dengan posisi tegak;
2)      Kujang merupakan senjata/alat kerja masyarakat Jawa Barat, Kujang dianggap sebagai manifestasi satria-satria Pajajaran, yang identik dengan nilai-nilai kejuangan pahlawan Depok, yang memiliki sifat tak gentar dalam menegakkan kebenaran dan rela berkorban;
3)      Pada gambar Kujang terdapat 2(dua) buah Lubang, dengan lengkungan luar sebanyak 7 (tujuh) buah dan tangkai (gagang) mempunyai lekukan 4 (empat) buah, yang dikelilingi rangkain padi dan bunga kapas yang terdiri dari 9 (sembilan) butir padi dan 9 (sembilan) kuntum bungan kapas yang mempunyai arti Kota Depok dilahirkan pada tanggal “27 April 1999”. Padi dan Kapas melambangkan cita-cita pemerintahan dan masyarakat Kota Depok guna mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran;
4)      Di bawah gambar Kujang terdapat gambar sebuah mata pena dan gambar sebuah buku terbuka, yang melambangkan Depok sebagai Kota Pendidikan.
b.      Bagian Tengah terdiri dari :
1)      Gambar Pendopo merupakan simbol Pusat Pemerintahan Kota Depok dalam melaksanakan tugas Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan.
2)      Gambar Bangunan Gedung melambangkan Kota Depok sebagai Kota Pemukiman serta sebagai pusat perdagangan dan jasa;
3)      Gambar tumpukan batu bata membentuk rangkaian kesatuan yang menggambarkan dinamika masyarakat Kota Depok dalam melaksanakan Pembangunan di segala bidang;
4)      Gambar gelombang air menggambarkan aliran sungai yang mengalir di wilayah Kota Depok melambangkan kesuburan serta menunjukkan Depok sebagai Kota Resapan Air; 
c.       Bagian dasar terdiri dari :
1)      Bentuk Perisai yang memiliki 5 (lima) sisi melambangkan tameng dan benteng, yang mampu mengayomi, memberikan rasa aman dan tenram baik lahir maupun batin bagi masyarakat Depok serta melambangkan ketahanan fisik dan mental masyarakat Depok dalam menghadapi segala macam gangguan, halangan dan tantangan yang datang dari manapun juga terhadap kehidupan Bangsa dan Negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila. Dan ke 5 (lima) sisi tersebut melambangkan pula fungsi/pesan yang diemban oleh Pemerintah Kota Depok yaitu sebagai :
a)      Kota Pemukiman;
b)      Kota Pendidikan;
c)       Pusat Perdagangan dan Jasa;
d)      Kota Wisata;
e)      Kota Resapan Air;
2)      Tulisan “Kota Depok” menunjukkan sebutan bagi Kota dan Pemerintah Kota Depok;
3)      Tulisan Paricara Dharma : berasal dari bahasa sansekerta yang terdiri dari kata Paricara yang berarti Abdi, sedangkan Dharma adalah kebaikan kebenaran dan keadilan jadi Paricara Dharma mengandung makna bahwa Pemerintah Kota Depok sebagai Abdi Masyarakat dan Abdi Negara senantiasa mengutamakan kepada kebaikan, kebenaran dan keadilan.

Warna dalam lambang Kota mempunyai arti sebagai berikut :
a.       Kuning emas melambangkan kemuliaan;
b.      Merah bata melambangkan keberanian;
c.       Putih melambangkan kesucian;
d.      Hijau melambangkan harapan masa depan serta menunjukkan  Daerah yang  subur;
e.       Hitam melambangkan keteguhan;
f.        Warna Biru melambangkan keluasan wawasan dan kerjernihan pikiran.



Download versi Ms. Word disini

Download Logo Kabupaten dan Kota yang lainnya disini

Logo Kota Depok (Jawa Barat)

 
 Logo Kota Depok (Berwarna)


 Logo Kota Depok (Hitam Putih)

 
Download Logo Kabupaten dan Artinya disini

Download Logo, Arti Logo, Wallpaper Cantik, Kaligrafi Indah, Contoh Surat ada disini

Tempatnya Download Logo Kabupaten ada di HTTP://KUWARASANKU.BLOGSPOT.COM


Arti dan Makna Logo Kota Depok dapat dibaca disini

Logo Kota Depok, Lambang Kota Depok, Kota Depok, Wallpaper Logo Kota Depok, Kota Depok, Gambar Logo Kota Depok, Depok Jawa Barat

Arti dan Makna Logo Kota Cimahi (Cimahi Jawa Barat)



Detail Nama dan Logo










Nama Pemkot : CIMAHI (Citra Mandiri Hidup Insani)
Bentuk Kubah : Kenyamanan dalam perlindungan
Bentuk 2 Pilar Bangun : Pembangunan bertitik pada keseimbangan (Agama & Dari Agama)
Bentuk Tatar Bunga : Lahan kehidupan strategis yang bermanfaat
Bentuk Riak Air : Dinamika SDM (POLEKSOSBUD) dan sumber kehidupan
Bentuk Irama Bukit : Sumber Daya Alam untuk kemakmuran
Bentuk Wadah atau Tempat : Kehidupan yang produktif dan efektif
Slogan : Saluyu Ngawangun Jati Mandiri
Konsep : Pembangunan Masa Depan Cimahi

 

Slogan Cimahi

Saluyu Ngawangun Jati Mandiri , yang artinya memiliki pengertian berjalan harmonis serasi dengan selaras, bahu membahu dalam membangun citra diri yang mandiri dalam kemajuan

Makna Bentuk dan Warna

Kubah Jingga, merupakan semangat yang tiada henti untuk membangun dalam rangka mengantisipasi pertumbuhan dan perkembangan kemandirian, yang didukung secara bersama-sama oleh seluruh potensi sumber daya manusia yang rendah hati dan berilmu, berakhlak dan beretika, sehat dan cerdas, kreatif dan inofatif serta produktif

Bukit Biru, merupakan anugerah berupa alam yang penuh potensi dari Tuhan Yang Maha Esa, untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya sehingga mendorong rasa syukur, menumbuh kembangkan ilmu selaras, menserasikan keadilan untuk kemakmuran, menciptakan pemerataan dalam keragaman yang sejahtera

Air Biru Jernih, merupakan sumber kehidupan dalam dinamika masyarakat yang multi dimensi, pengayoman dan pelindung serta serta pembawa solusi bagi seluruh warga

Tatar dan Wadah Jingga Putih dan 2 Pilar Bangun Hijau, merupakan bentuk keseimbangan agama dan dari agama dalam pembangunan rohani dan jasmani, menumbuh kembangkan rasa cinta, ketulusan sekaligus kebanggan terhadap nusa dan bangsa, tanah air serta ibu pertiwi dengan tatanan wilayah yang kondusif, strategis dan sinergis, memiliki struktur dan sistem yang bertumpu pada sendi politik, ekonomi, sosial kemasyarakatan, budaya dan berorientasi masa depan. Tameng (Perisai), merupakan ungkapan totolitas citra bentuk rasa aman dan nyaman, serasi dalam keselarasan, dinamis dalam keharmonisan, kuat dan taat dalam kemandirian

Download Wallpaper, Kaligrafi, Logo dan Contoh Surat ada disini

Logo Kota Cimahi (Cimahi Jawa Barat)

 Logo Kota Cimahi (Berwarna)


 
  Logo Kota Cimahi (Hitam Putih)

Download Logo Kabupaten dan Kota, Kaligrafi, dan Wallpaper ada  Disini


Download Arti Logo Kabupaten ada  Disini

Arti dan Makna Logo Kota Cimahi dapat dibaca disini

Logo Kota Cimahi, Lambang Kota Cimahi, Logo Cimahi, Lambang Cimahi, Wallpaper Kota Cimahi, Gambar Cimahi,

Wednesday, August 3, 2011

Arti dan Makna Logo Kota Banjar (Jawa Barat)


Arti dan Makna Logo Kota Banjar
Ukuran Standar
Tameng / Perisai
Lebar 5,33 Cm
Tinggi 7 Cm
Tulisan Melengkung
Lebar 7 Cm
Tinggi 0,23 Cm
(1) Lambang Daerah berbentuk Tameng/Perisai, dengan warna dasar biru muda yang di dalamnya terdapat gambar, warna dan bentuk serta dibagian atas terdapat tulisan “ KOTA BANJAR ” dan di bagian bawah terdapat tulisan “ SOMAHNA BAGJA DI BUANA” DENGAN WARNA HURUF PUTIH ;
(2) Lambang Daerah Kota Banjar terdiri dari 2 (dua) bagian dengan perincian sebagai berikut :
a. BAGIAN DEPAN ATAU ISI DARI ATAS KE BAWAH TERDIRI DARI :

1. Gambar Bintang
- Diambil dari Pancasila, sila pertama yang berbunyi “Ke Tuhanan Yang Maha Esa” simbol ini dipakai berdasarkan cita-cita masyarakat Banjar yang berkeinginan agar Kota Banjar menjadi kota religius.
- Bintang juga merupakan simbol dari semua agama dan memiliki arti kewenangan atau kesuksesan.
2. Tulisan Kota Banjar
Menunjukan sebutan bagi Kota dan Pemerintahan Kota Banjar.
3. Benteng Kembar
- Melambangkan Pertahanan sekaligus pintu gerbang Kota Banjar.
- Tonjolannya masing-masing ada 5 (lima ) melambangkan lima Dasar Pokok Negara “PANCASILA”
1. Ke Tuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permuryawaratan/Perwakilan.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
- Bagian pilar yang pendek berjumlah 4 (empat), pilar yang panjang (menonjol) berjumlah 5 (lima), bermakna tahun 45 Kemerdekaan Republik Indonesia.
- Masing-masing terdiri dari 9 (sembilan) pilar merupakan angka tunggal tertinggi/terbesar yang mengandung simbol keberuntungan dan kesuksesan.
- Angka sembilan merupakan simbol sembilan tokoh agama yang sangat termashur yang menjadi panutan umat yang terkenal dengan isitilah “Wali Songo”.
- Kembar kiri-kanan bermakna keseimbangan hidup phisik dan pshikis.
4. Kujang
- Merupakan senjata Tradisional Tatar Sunda.
- Jika perlu dapat dipergunakan sebagai alat penjaga diri. 5 (lima) lubang melambangkan Lima Dasar Pokok Negara “Pancasila”.
5. Dua Gunung
- Melambangkan Gunung Babakan dan Gunung Sangkur.
- Kota Banjar memiliki 2 (dua) Gunung yaitu Gunung Babakan dan Gunung Sangkur yang merupakan simbol kekuatan masyarakat Kota Banjar dari segala guncangan dan gangguan serta teguh pada pendirian untuk menegakkan kebenaran dan keadilan.
6. Sawah dan Ladang
- Merupakan simbol kemekmuran dan kesuburan Kota Banjar, sebagai dampak positif dari kehidupan masyarakat yang rajin, dinamis, optimis dan tidak kenal menyerah.
- Jumlah 21 (dua puluh satu) menyatakan hari ke-21 (dua puluh satu) dari bulan berdirinya Kota Banjar.
7. Sungai dan Irigasi
- Kota Banjar memiliki Sungai Citanduy sebagai sumber air yang sangat besar.
- Irigasi sebagai sumber sarana penunjang kesuburan yang berdampak pada kemakmuran
8. Jembatan, Dam/Bendungan
- Dilambangkan dengan 2 (dua) bentuk gambar yang menyatakan bulan ke-2 (dua) dari tahun berdirinya Kota Banjar.
- Jembatan sebagai penunjang/sarana untuk kelancaran transportasi.
- Dam/Bendungan sebagai sarana untuk kelancaran irigasi.
9. Roda Bersayap
- Melambangkan Kota Transit yang harus berkembang seimbang terutama di sektor perekonomian yang meliputi perdangan dan transportasi.
- Jari-jari berwarna merah berjumlah 22 (dua puluh dua) melambangkan 22 (dua puluh dua desa).
- Sayap berjumlah 4 (empat) kecamatan.
10. Padi Kapas
- Melambangkan sandang pangan sebagai kebutuhan Pokok serta sebagai simbol subur makmur.
- Jumlah padi 17 (tujuh belas) menyatakan hari ke-17 (tujuh belas) dari bulan Proklamasi. - Jumlah kapas 8 (delapan) menyatakan bulan ke-8 (delapan) dari tahun Proklamasi.
11. Tulisan/Motto “SOMAHNA BAGJA DI BUANA”
- Kalimat “ SOMAHNA BAGJA DI BUANA ” mengandung makna yang sangat dalam sebagai tujuan dan harapan yang ingin dicapai masyarakat Kota Banjar.
- Hurufnya berjumlah 19 (sembilan belas) digabung dengan pilar berjumlah 4 (empat) dan 5 (lima) bermakna tahun 1945 yaitu Tahun Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
- Kata-katanya diambil dari Bahasa sunda yang berarti sebagai berikut :
- Somah berarti rakyat, masyarakat, Somahna berarti rakyatnya, masyarakatnya.
- Bagja berarti sugema, berarti bahagia lahir bathin.
- Di Buana berarti di dunia (di Kota Banjar).
- SOMAHNA BAGJA DI BUANA , makna yang sebenarnya ‘ masyarakat Kota Banjar bahagia lahir bathin ”, makna yang lebih dalam adalah “ Masyarakat Banjar Harus Menjadi Tuan Di Kotanya Sendiri ”.
b. BAGIAN DASAR ATAU BINGKAI/WADAH
  Bentuk dasar diambil dari bentuk tameng/perisai yang sudah distilasi (penyederhanaan bentuk).
Tameng adalah suatu alat untuk melindungi seseorang dari serangan musuh yang sudah dibuktikan keampuhannya terutama zaman dahulu saat dipakai oleh laskar-laskar kerajaan.
Begitu juga pada logo ini tameng dimaksudkan sebagai bingkai atau wadah untuk melestarikan atau melindungi simbol-simbol kehidupan masyarakat Kota Banjar.
Warna dalam Lambang Daerah mempunyai arti sebagai berikut :
1. Warna biru muda sebagai gambaran masyarakat Kota Banjar yang cinta damai, dinamis dan optimis.
2. Warna kuning mengandung arti keemasan atau kejayaan dan kemenangan aatu kemakmuran.
3. Warna hijau bermakna subur.
4. Warna merah dan putih diambil warna Bendera Republik Indonesia sebagai simbol pemersatu antar etnis suku dan agama.
- Warna merah bermakna keberanian, semangat tidak kenal menyerah.
- Warna putih bermakna teguh dan kuat.
5. Warna hitam bermakna teguh dan kuat.

sumber : http://www.banjar-jabar.go.id/

Logo Kota Banjar (Jawa Barat)

 Logo Kota Banjar (berwarna)


  Logo Kota Banjar (hitam putih)

Download Logo Kabupaten, Arti Logo, Logo Sport, Kaligrafi ada disini

Arti dan Makna Logo Kota Banjar dapat dibaca disini

Logo Kota Banjar, Lambang Kota Banjar, Wallpaper Kota Banjar

Arti dan Makna Logo Kota Cirebon


Arti dan Makna Logo Kota Cirebon 

A. Bentuk Lambang Daerah
Lambang daerah terdiri dari 3 (tiga) bagian yaitu :
  1. Bagian atas berupa sebuah pita yang bertuliskan Kota Cirebon
  2. Bagian dalam berupa sebuah perisai yang didalamnya terdapat gambar sebagai berikut :
  • Bagian atas berupa sebuah daun jati dan sembilan bintang
  • Bagian tengah berupa garis bergerigi sembilan buah
  • Bagian bawah berupa lukisan laut berombak dan gambar udang rebon
  • Bagian bawah berupa sebuah pita yang bertuliskan Gemah Ripah Loh Jinawi
  
B. Tata Warna Lambang Daerah
Tata warna lambang daerah adalah sebagai berikut :

Warna dasar perisai
  • Perisai bagian atas berwarna kuning emas
  • Perisai bagian bawah berwarna putih
Isi perisai
  • Daun jati berwarna hijau tua
  • Lukisan laut berombak berwarna biru
  • Gambar udang rebon berwarna kuning emas
  • Garis bergerigi sembilan buah berwarna hitam
  • Sembilan bintang berwarna putih
  
C. Warna dasar lambang adalah berwarna hitam yang menghiasi perisai dan pita
  
D. Arti dan Lambang Daerah
Lambang daerah yang dilukiskan dalam tata warna sebagai mana yang tertuang dalam Peraturan Daerah No.2 Tahun 1989 sebagai berikut :
  1. Daun jati yang berwarna hijau tua, mengandung arti bahwa pada zaman dahulu di Cirebon ada seorang pemimpin para wali yang berbudi luhur dan bertahta serta disemayamkan di Gunungjati  dengan nama Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunungjati yang menyebarkan Agama Islam di tanah Jawa.
  2. Sembilan buah bintang berwarna putih, mengandung arti Walisanga. Kota Cirebon terkenal sebagai tempat berkumpulnya para wali untuk bermusyawarah dalam hubungannya dengan ilmu Agama Islam yaitu :
  • 4 (empat) buah bintang diatas dasar kuning emas menggambarkan ilmu syariat, hakekar, terekat dan ma’rifat.
  • 5 (lima) buah bintang di dalam gambar daun jati menggambarkan rukun Islam, yaitu syahadat, sholat, zakat, puasa dan haji.
  1. Lukisan laut berombak berwarna biru, mengandung arti bahwa masyarakat Kota Cirebon mempunyai kegiatan bekerja di daerah pantai (nelayan), dengan penuh keikhlasan (jalur putih) dalam menunaikan kewajiban masing-masing untuk kepentingan bangsa dan negara
  2. Gambar udang rebon berwarna kuning emas, mengandung arti bahwa hasil laut telah memberikan kemakmuran kepada masyarakat Cirebon. Adapun udang rebon merupakan bahan baku untuk pembuatan terasi yang terkenal dari Kota Cirebon
  3. Garis bergerigi sembilan buah berwarna hitam yang melukiskan benteng yang mendatar berpuncak sembilan buah, menggambarkan arti bahwa Kota Cirebon bercita-cita melaksanakan pembangunan di segala bidang/sektor di seluruh kotanya untuk kemakmuran rakyat.
  4. Perisai yang bersudut lima, mengandung arti bahwa perjuangan dalam mempertahankan dan menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diprolamasikan tanggal 17 Agustus 1945.
  5. Warna dasar kuning emas perisai bagian atas melambangkan Kota Cirebon sebagai kota  pantai yang bercita-cita melaksanakan pembangunan untuk mewujudkan masyarakat yang tertib, tentram, adil dan makmur.
  6. Warna putih pada perisai bagian bawah melambangkan Kota Cirebon letaknya di pinggir laut atau Kota Pantai yang siap sedia (jalur biru) memberikan hasil laut yang berguna dan berharga bagi kehidupan rakyatnya
  7. Pita melingkari perisai dengan warna kuning melambangkan persatuan, kebesaran dan kejayaan.
Dasar lambang yang berwarna hitam melambangkan keabadian.

sumber : http://www.cirebonkota.go.id/

Download Logo Kabupaten ada disini (kuwarasanku dot blogspot dot com)

Logo Kota Cirebon



  Logo Kota Cirebon (berwarna)

 Download Logo, Arti Logo, Program dan Kaligrafi ada disini

 Logo Kota Cirebon (hitam putih)

Arti dan makna Logo Kota Cirebon dapat dibaca disini

Logo Kota Cirebon, Lambang Kota Cirebon, Gambar Logo Kota Cirebon

Arti dan Makna Logo Kabupaten Cirebon


Arti Lambang Kabupaten Cirebon sesuai dengan Praturan Daerah No. 01 Tahun 1989, dijelaskan sebagai berikut :

 UNSUR LAMBANG :
  • Perisai
  • Bintang
  • Padi
  • Kapas
  • Gunung
  • Golok Cabang
  • Gapura
  • Laut
  • Pita
 
PERISAI
          Sebagai pelindung, menggambarkan keadaan yang senantiasa aman, tentram dan sejahtera, 
          sebagaimana ungkapan "Selamat Waluya Rahayu Jati"
BINTANG
  • Melambangkan keluhuran cita-cita
  • 9 (sembilan) Bintang melambangkan Walisanga (Babad Cirebon)
  • Bintang bersudut 5, sehingga jika dikalikan dengan 9 (jumlah bintang) menjadi 45 menggambarkan tahun kemerdekaan Republik Indonesia.
  • Warna binta kemerahan dengan garis pinggir putih sebagai lambang jiwa susila disertai keberanian.
 
 P A D I
  • Melambangkan kesuburan di bidang pangan
  • 17 butir padi melambangkan tanggal kemerdekaan Republik Indonesia
  • Warna padi kuning melambangkan jiwa susila
 
 
K A P A S
  • Melambangkan kemakmuran di bidang sandang
  • 8 buah kapas melambangkan bulan kemerdekaan Republik Indonesia
  • Warna putih kapas melambangkan jiwa suci, berperilaku adil dan jujur.
 
 
 GUNUNG
  • Melambangkan keagungan, kebesaran dan keluhuran
  • Warna biru muda melambangkan jiwa dan berpandangan luas
 
 
 GOLOK CABANG
  • Melambangkan keampuhan dan keteguhan semangat untuk mendobrak kebatilan dan kedholiman.
  • Warna hitam dengan pamor kuning melambangkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta kesusilaan.
 
 
 GAPURA
         Gambar gapura yang tegak, kokoh dan terbuka bersusun 5 sap berwarna merah bata, dengan
         garis-garis putih terletak diantara gunung dan laut melambangkan :
  • Daerah sevagai pusat penyebaran agama Islam dengan 5 rukun Islam-Nya
  • Daerah yang subur makmur gemah ripah lohjinawi
  • Ciri khasmasyarakat yang berbudaya tinggi, berjiwa gotong-royong dan kokoh menghadapi tantangan dan rintangan.
  • Kepribadian masyarakat daerah yang terbuka ramah serta penuh toleransi.
 
 
 L A U T
  • Laut berwarna biru melambangkan kelapangan dada, berperasaan halus, rendah hati dan berjiwa besar.
  • 5 (lima) buah gelombang melambkan dinamika semangat masyarakat dalam rangka mengamankan dan mengamalkan Pancasila.
 
 
 P I T A
  • Semboyan "Rame ing Gawe Suci ing Pamrih" sebagaimana motto kesatria yang giat bekerja keras dengan harapan yang suci.
  • Warna dasar kuning dibelakangi coklat berati keluhuran budi dan berjiwa susila disertai keberanian.
  • Wrana tulisan hitam melambangkan keteguhan Iman.


Logo Kabupaten Cirebon



  Logo Kabupaten Cirebon (hitam putih)

Download Logo Kabupaten, Arti Logo Kabupaten ada disini


Arti dan makna Logo Kabupaten Cirebon dapat dibaca disini

Logo Kabupaten Cirebon, Logo Kab. Cirebon, Lambang Kabupaten Cirbeon, Gambar Logo Kabupaten Cirebon,